Liputan6.com, Pekanbaru - Kecelakaan beruntun maut merenggut nyawa anak dan ayah yang sedang berboncengan mengendarai sepeda motor Supra X BM 6775 DX di Jalan Lintas Pekanbaru-Duri. Jasad keduanya ditinggal kabur oleh sopir truk yang menjadi penyebab utama kecelakaan.
Menurut Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono, sang sopir yang tengah diburu itu membawa truk yang mengangkut kayu besar atau balak. Sopir diduga lalai karena melewati batas maksimum di jalan tersebut.
"Identitas sopirnya masih diselidiki. Truknya sudah ditahan dengan nomor polisi BK 9820 BO jenis Mitsubishi," kata mantan Kapolres Indragiri Hilir itu, Senin (10/4/2017) pagi.
Dia menyebut dua korban meninggal dunia adalah Muhammad Arrafiq dan Anugrah Gulo. Pria 38 tahun dan bocah 5 tahun ini berasal dari Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis Riau.
Kecelakaan ini, selain sepeda motor korban dan mobil pelaku, juga melibatkan tiga motor serta dua mobil warga lainnya. Di antaranya, mobil Suzuki Carry Pick Up BM 8332 DF dikemudikan oleh Yendri dan Honda Supra X BM 4665 DX dikendarai oleh M Efendi.
Berikutnya adalah Honda Beat BM 5460 ED dikendarai Ferdi, mobil Toyota Avanza BM 1876 JI dikemudikan oleh P Defri, Honda Vario BM 2983 EZ yang dikendarai oleh Sandi.
"Kejadiannya pada Minggu 9 April 2017 sekitar pukul 13.30 WIB di Jalan Lintas Pekanbaru - Duri kilometer 112, Desa Semunai, Kecamatan Pinggir," kata Hadi.
Kejadian ini berawal ketika korban Muhammad Arrafiq membonceng tiga anaknya, termasuk Anugrah Gulo, yang ingin pulang ke rumahnya. Cuaca mendung dan jalanan sempit menimbulkan kemacetan di jalan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Tak ingin buru-buru, korban mengantre bersama kendaraan lainnya. Tak lama kemudian, datang dari arah belakang sebuah truk pengangkut balak dengan kecepatan tinggi.
"Dan saat itu, truk ini berada di turunan, sehingga melaju kencang. Kemudian sopir lepas kendali dan tak bisa mengendalikan mobilnya," kata Hadi.
Truk lalu menabrak bagian belakang mobil Carry Pick Up BM 8332 DF. Benturan itu menyebabkan mobil tersebut menabrak bagian belakang motor yang dibawa korban, sehingga terjadi kecelakaan beruntun tak terhindarkan.
Akibatnya, korban bersama anaknya terpental serta ditabrak kendaraan lain dan mengalami luka berat. Tak lama kemudian, kedua korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Sementara pengendara lainnya yang terlibat kecelakaan ini mengalami luka ringan dan sudah mendapat perawatan serta diperbolehkan pulang," ujar Hadi.
Ketakutan karena perbuatannya menyebabkan nyawa melayang, sopir truk celaka itu bergegas melarikan diri. Dia tak sempat ditangkap warga sekitar karena sibuk mengurus korban lainnya.
"Sopir ini masih dicari untuk selanjutnya diproses. Kejadian ini disebabkan sopi truk kurang hati-hati, apalagi saat itu ada kemacetan dan penyempitan jalan," kata Hadi.