Liputan6.com, Pontianak - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, akan menerapkan model pembayaran sukarela bagi penumpang bus khusus pelajar. Saat ini lima bus bantuan dari Kementerian Perhubungan mulai beroperasi dalam melayani transportasi bagi pelajar dan masyarakat umum di Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan, penerapan model pembayaran tarif bus secara sukarela oleh pelajar bertujuan untuk membentuk karakter anak terkait kepedulian mereka dalam menjaga aset-aset milik negara atau pemerintah.
"Kami akan menyediakan kotak khusus untuk mereka membayar tarif bus secara sukarela tanpa ditetapkan oleh Pemkot Pontianak. Kotak itu disediakan untuk mereka memasukkan biaya secara jujur dan ikhlas, berapa rupiah pun uang yang mereka donasikan untuk operasional bus tersebut," ujar dia, Selasa (11/4/2017), dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dana yang dihimpun dari para pelajar itu untuk membiayai perawatan bus. Meskipun sudah ada anggaran yang disediakan, dana itu akan masuk lagi ke kas daerah guna membantu meringankan perawatan atau pemeliharaan operasional bus.
"Model pembayaran secara sukarela itu akan menunjukkan sejauh mana anak peduli terhadap bus yang mereka tumpangi, sehingga tumbuh rasa memiliki dan menyadari bahwa transportasi massal itu seperti milik mereka sendiri yang harus dijaga bersama," ujar dia.
Sutarmidji yakin para pelajar, terutama siswa SMP dan SMA/sederajat, akan terbiasa dan tertanam dalam diri mereka rasa memiliki aset-aset pemerintah yang mereka nikmati pemanfaatannya. Meskipun, selama ini mereka sudah biasa menikmati aset pemerintah seperti sekolah dan sebagainya.
"Bus itu jangan dicoret-coret, dijaga kenyamanannya, kebersihannya, sebab bus ini setiap hari akan mereka gunakan sebagai sarana transportasi ke sekolah," kata dia.
Penerapan model pembayaran sukarela bagi penumpang bus kalangan pelajar rencananya akan dimulai pekan ketiga bulan April ini sebab harus merevisi Surat Keputusan Wali Kota.
"Kalau tidak pun, mungkin mulai 1 Mei pemberlakuannya. Mudah-mudahan bus ini bisa bermanfaat bagi para pelajar sekaligus membentuk karakter anak," kata Sutarmidji.
Sedangkan bagi penumpang umum, tarifnya tetap seperti yang sudah berlaku. Pemkot Pontianak menganggarkan Rp 1,3 miliar untuk operasional kelima bus tersebut.
Menurut Wali Kota dua periode itu, Kota Pontianak saat ini sudah mulai memikirkan untuk transportasi massal dengan mengoperasikan lima buah bus. Bus-bus itu belum bisa beroperasi di wilayah Pontianak Utara lantaran masih tahap pembicaraan dengan para sopir oplet yang masih aktif di kawasan itu.