Darah Beku di Kepala Si Bungsu Korban Selamat Pembunuhan Medan

Kinara, satu-satunya korban selamat dalam perampokan disertai pembunuhan itu sering mengigau memanggil orangtuanya.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Apr 2017, 08:03 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2017, 08:03 WIB
Darah Beku di Kepala Si Bungsu Korban Selamat Pembunuhan Medan
Pembunuh sadis terhadap satu keluarga di Medan dikabarkan sudah ditangkap (Liputan 6 SCTV).

Liputan6.com, Medan - Si bungsu Kinara (4), satu-satunya korban selamat dalam perampokan disertai pembunuhan di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, bakal menjalani operasi di kepala.

Susiani (45), adik nenek Kinara yang menjaga korban di RS Bhayangkara Medan menerangkan operasi dibutuhkan karena ada pembekuan darah di kepala balita itu. Darah beku itu perlu dikeluarkan agar tidak menyebar atau menimbulkan masalah di kemudian hari.

Awalnya, operasi di bagian kepala Kinara akan dilakukan pada Senin malam, 10 April 2017, tetapi dibatalkan karena darahnya kurang. Tim medis RS Bhayangkara lalu mengambil tindakan dengan mentransfusi darah ke tubuh Kinara.

"Kinara juga kemarin sempat demam," kata dia ketika menerima kunjungan anggota Komisi E DPRD Sumut, seperti dilansir dari Antara, Selasa, 11 April 2017.

Menurut Susiani, Kinara selalu menangis jika terbangun dari tidur. Sebaliknya, ia mengigau memanggil orangtuanya, Rianto (40 dan Yani (35) yang tewas terbunuh pada Minggu dini hari, 9 April 2017.

"Kinara pun agak susah makan sehingga terus diberikan minum dan susu supaya ada tenaga," kata Susiani.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, dikagetkan dengan tewasnya satu keluarga pada Minggu pagi. Mereka adalah pasangan Rianto (40) dan Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).

Selain itu, putri bungsu korban bernama Kinara ditemukan dalam keadaan kritis di atas tempat tidur dan lebam biru di bagian mata. Setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia, bocah berusia 4 tahun itu akhirnya dipindahkan ke RS Bhayangkara Medan.

Polisi menetapkan satu kerabat keluarga itu berinisial AL sebagai calon tersangka kasus pembunuhan. Sejumlah barang bukti milik korban ditemukan di rumah yang bersangkutan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya