Liputan6.com, Pekanbaru - Pria berinisial RP (23) nyaris menjadi bulan-bulanan massa karena diduga menganiaya hingga menyebabkan kematian pasangan sejenisnya berinisial Sy (35).‎ Pelaku lalu diselamatkan polisi dan dibawa ke Mapolres Kota Dumai untuk diusut lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo menerangkan, korban dan pelaku sudah saling kenal di media sosial Facebook, tapi sebelumnya tak pernah bertemu. Korban kemudian meminta pelaku datang ke sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.
"Pelaku datang memakai jasa ojek. Setibanya di lokasi, dia langsung masuk di mana korban sudah menunggu di dalam," kata Guntur di Mapolda Riau, Senin (22/5/2017) siang.
Pada pertemuan Senin dini hari itu, korban dan pelaku sempat mengobrol beberapa jam. Tak lama kemudian, RP mengutarakan niatnya meminjam uang Rp 200 ribu kepada korban.
Korban menyanggupi peminjaman tersebut, tapi dengan syarat pelaku harus mau diajak ke kamar. Di sana, korban meminta pelaku membuka baju dan melakukan hubungan badan sejenis.
"Pengakuan korban dirinya telah disodomi oleh pelaku," kata Guntur.
Setelah kejadian itu, pelaku meminta uang yang telah dijanjikan. Namun, korban menolak dengan alasan pelaku tidak bagus melayani dirinya. Hal itu memancing kemarahan RP yang langsung memukul ‎korban.
Baca Juga
Advertisement
Korban melawan hingga perkelahian terjadi di kamar tersebut. Namun, pasangan sejenisnya keburu mengambil asbak rokok dan memukulkannya kepada pipi korban hingga tak sadarkan diri.
"Usai itu, korban dicekik hingga meninggal dunia," tutur Guntur.
Keributan itu terdengar warga sekitar. Masyarakat pun langsung berbondong-bondong karena sudah mencurigai sering terjadi hubungan seks sejenis di lokasi tersebut.
Polisi yang mendapat kabar adanya keributan langsung ke lokasi. Polisi langsung masuk ke ruko karena mendapat keterangan dari warga bahwa RP masih bersembunyi di kamar.
"Pelaku langsung ditangkap dan diborgol. Hanya saja saat itu belum bisa dibawa karena warga ingin menghakiminya," kata Guntur.
Kapolsek Bukit Kapur bersama puluhan polisi lainnya ke lokasi untuk memenangkan warga. Sempat berdialog selama beberapa menit, warga tetap saja marah hingga dibutuhkan bantuan personel polisi tambahan ke lokasi.
"Meski susah payah dibawa keluar dari ruko, akhirnya pelaku berhasil diselamatkan dari amukan massa dan dibawa ke Mapolres Kota Dumai," kata Guntur.
Dalam kasus ini, penyidik menjadikan pecahan asbak dan baju berlumuran darah sebagai barang bukti. Sementara, korban pembunuhan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk divisum. Pada tubuhnya terdapat memar pada leher, mata kiri bengkak, lutut kanan lecet, robek pada jari tengah serta luka gores pada lutut kiri.