Liputan6.com, Indramayu - Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti tak ada habisnya. Kali ini, TKI asal Indramayu, Jawa Barat bernama Kaeriyah (46) dikabarkan hilang kontak selama 11 tahun.
Kaeriyah yang tinggal di Blok Widara RT 06 / RW 02 Desa Tegalmulya, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu itu sudah 11 tahun bekerja di Arab Saudi.
Adik Kaeriyah, Liyatun (31) menceritakan, kakaknya itu pada Desember 2006 direkrut oleh PT. Alhijaz Indojaya yang berada di Jalan Dewi Sartika Nomor 239 A Cawang, Jakarta Timur. Dari situ, sang kakak direkrut agen penyalur TKI bernama Al-Arfag yang beralamatkan di Lic. Nomor 408 Dammam, Arab Saudi.
Di Arab Saudi, korban bekerja pada majikan bernama Mubarok Yusuf Al Rojin, Nomor ID 100405893 yang beralamatkan di Dammam. Dia bekerja dengan gaji RSA 600 per bulan.
"Terhitung sejak akhir Desember 2006 hingga saat ini Kaeriyah bekerja pada majikannya kurang lebih sudah 11 tahun," kata dia Rabu (14/6/2017).
Selama 11 tahun bekerja, Kaeriyah baru sekali berkomunikasi dengan keluarga dan sekali mengirim uang sebanyak Rp 7 juta. Dalam sambungan telepon kala itu, Kaeriyah mengeluh mengenai majikannya.
Baca Juga
"Kakak saya pada waktu telepon mengeluh atas perlakuan majikannya yang kurang baik, seperti tidak dibolehkan memiliki ponsel, menahan kepulangannya, dan majikannya susah untuk memberikan gaji," ujar Liyatun.
Sejak itu, komunikasi Kaeriyah dengan keluarga terputus. Pihak keluarga juga tak mengetahui kabar terkini dan dimana Kaeriyah berada.
Erman (67), ayah Kaeriyah pun berharap pada Pemerintah Indonesia agar bisa membantu menemukan anaknya. Terutama kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Pak Jokowi, tolong pulangkan anak saya dan pertemukanlah saya dengan anak saya," ujar Erman.
Permintaan kepada Jokowi ini dia lakukan karena pada tahun 2010 lalu sudah sering pulang pergi Jakarta-Indramayu. Di Jakarta dia mendatangi kantor PJTKI dan ke kantor Kementerian Tenaga Kerja mengadukan permasalahan anaknya.
Namun, usaha itu masih belum membuahkan hasil. "Saya harus bagaimana lagi?" ucap Erman.
Di satu sisi, Juwarih, Ketua SBMI Indramayu mengaku terus berusaha membantu mencari keberadaan Kaeriyah dengan membuat pengaduan ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta. Dia berharap pemerintah melalui Kemenlu bisa mendeteksi keberadaan TKI asal Indramayu tersebut.
"Alhamdulillah KBRI di Riyadh Arab Saudi selama ini selalu merespon pengaduan dari pihak kami. Semoga saja KBRI Riyadh cepat menemukan Kaeriyah, apalagi permasalahan ini didukung dengan dokumen yang lengkap," ucap dia.
Advertisement