Liputan6.com, Manado - Bulan suci Ramadan di Manado, Sulawesi Utara, tidak semata menjadi milik umat muslim, tetapi juga warga dari agama lain turut berpartisipasi selama bulan suci Ramadan.
Sejumlah kegiatan seperti sahur keliling hingga buka puasa bersama banyak diikuti warga dari agama lain. Bersama-sama dengan warga muslim, mereka turut dalam kegiatan-kegiatan khas bulan Ramadan tersebut.
Baca Juga
Hal ini menunjukkan tak ada sekat perbedaan agama dalam kehidupan masyarakat Manado. Mereka bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Namun, bicara Manado tak cuma sebatas itu saja. Ada banyak tempat di Manado yang jadi pusat keramaian, khususnya di bulan Ramadan.
Saking ramainya, tentu bagi Anda yang tengah di Manado rasanya wajib untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Apalagi bagi Anda yang hendak berbuka puasa, tentu tempat-tempat ini menjadi pilihan tepat.
Berikut lokasi di Manado yang wajib dikunjungi saat Ramadan.
Advertisement
Kampung Ternate dan Masjid Firdaus Boulevard
Kampung Ternate
Kawasan yang berada di atas lintasan sebuah sungai ini sudah sejak lama menjadi lokasi yang wajib dikunjungi saat Ramadan.
Tempat ini wajib didatangi karena sejak siang hari wilayah yang masuk Kecamatan Singkil ini sudah menjual berbagai menu buka puasa. Termasuk kawasan penjualan takjil yang paling lama beroperasi dengan harga terjangkau, membuat Kampung Ternate dipadati pembeli sejak siang hari.
"Kalau di sini sudah lama terkenal, juga harganya relatif lebih murah. Sehingga setiap tahun saya pasti mendatangi Kampung Ternate," ujar Ijul Madina, warga Kelurahan Paniki Manado, Rabu, 14 Juni 2017.
Masjid Firdaus Boulevard
Selama bulan Ramadan, hampir semua komplek masjid di Manado dipenuhi berbagai makanan khas berbuka puasa. Namun yang paling ramai dan dikunjungi warga adalah di sekitar Masjid Firdaus, Kecamatan Wenang, Boulevard Manado.
"Lokasinya strategis, di pinggir jalan raya. Tidak macet, aksesnya juga mudah, sehingga kami memilih ke sini," ujar Huju Mokoginta, warga Kelurahan Wenang Utara, Manado.
Seperti lokasi lainnya, jajanan yang dijual antara lain aneka es buah, cendol, serta beberapa jenis kue khas Manado, seperti lampu-lampu dan panada. Aktivitas jual beli ini berhenti beberapa saat menjelang azan Magrib.
"Syukurlah saya bisa mendapat rata-rata 200 ribu rupiah, berjualan dari jam satu siang hingga jam lima sore," ujar Nuraini, warga di sekitar Masjid Firdaus.
Advertisement
Jalan Roda dan Mega Mas
Jalan Roda
Kawasan Jalan Roda atau Jarod ini tak hanya ramai saat bulan Ramadan. Setiap harinya lokasi yang terletak di kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Manado, ini menjadi tempat berkumpul warga dari berbagai kalangan. Mulai dari pedagang, politikus, pejabat, hingga berbagai latar belakang lainnya kumpul di sana.
"Harga menu di Jarod ini juga relatif murah. Bisa pesan kopi setengah gelas dengan harga tiga ribu rupiah," ujar Rahman Umar.
Selama bulan puasa, Jarod kian ramai. Sejumlah acara buka puasa bersama juga diadakan di sini, sehingga memang menjadi lebih ramai di bulan Ramadan.
Mega Mas
Berbeda dengan tiga lokasi sebelumnya yang sudah lama beroperasi, kawasan Mega Mas ini tergolong baru. Namun kawasan memiliki daya tarik dan segmen pengunjung tersendiri.
Berada di komplek reklamasi yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Manado, kawasan Mega Mas lebih banyak dikunjungi para eksekutif muda dan kalangan pelajar serta mahasiswa.
Ada dua lokasi buka puasa bersama di kawasan ini. Yang pertama di bawah "Pohon Kasih", sebuah pohon yang melambangkan kerukunan antarumat beragama. Lokasi kedua, yakni di samping parkiran Megamall Manado, pusat perbelanjaan terbesar di ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini.
Selain berdiri stan-stan yang menjajakan menu berbuka puasa, juga ada panggung yang setiap harinya menghadirkan penceramah. "Kita juga mengadakan diskusi interaktif di sini, selain khotbah-khotbah Ramadan dari sejumlah tokoh Islam," ujar Linda Raihan, presenter radio lokal yang mengelola acara di kawasan itu.
Linda mengakui, pengunjung yang datang tidak hanya dari kalangan muslim, melainkan juga dari umat agama lain. Mungkin karena biasanya mereka jalan-jalan ke mal. Namun dengan desain lokasi di taman seperti ini membuat mereka yang tidak berpuasa tertarik datang ke tempat ini.
"Desain tempat ini menarik juga bagi kalangan yang tidak berpuasa. Sehingga mereka memilih tempat ini. Banyak juga orang kantoran, pemerintah maupun swasta yang datang ke sini," ujar Linda.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: