Tradisi Baru Pemudik Bermotor

Para pemudik bermotor merasa sangat dimanusiakan karena diminta menunggu di tenda yang memang sudah disiapkan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 18 Jun 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2017, 13:33 WIB
mudik2017
Para pemudik akhirnya berangkat melanjutkan ke kampung halamannya menggnakan sepeda motor. (foto : Liputan6.com /edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Namanya Lanjar, pria setengah baya asal Boyolali. Nyaris setiap tahun ia pulang ke kampung halamannya mengendarai sepeda motor. Cukup repot mengingat barang bawaan yang lumayan banyak. Belum lagi kecapekan karena mata harus selalu melek selama berjalan.

Namun Minggu (18/6/2017) pagi, paras Lanjar lebih ceria. Begitu turun dari KM Dobonsolo yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ia langsung beristirahat, menunggu sepeda motornya diturunkan dari kapal itu. Inilah tradisi baru pemudik bermotor yang memanfaatkan kapal laut yang disediakan negara.

Lanjar mengaku baru pertama kali memanfaatkan fasilitas itu. Lanjar mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan. Bahkan ia merasa sangat di-manusia-kan karena diminta menunggu di tenda yang memang sudah disiapkan.

"Ini membantu sekali, fasilitasnya nyaman, dapat makan, ngurus pendaftarannya juga mudah sekali," kata Lanjar, Minggu (18/6/2017).

Ekspresi kepuasan juga ditunjukkan Widiawan yang hendak pulang kampung ke Ngawi. Meski ia masih harus menempuh perjalanan menggunakan motor dari Semarang-Ngawi, tapi setidaknya dia sudah menghemat tenaga dari Jakarta ke Semarang.

"Enakan naik kapal. Pemerintah sudah menyediakan ya kita manfaatkan," kata Widiawan.

Selain menghemat tenaga, Widiawan juga merasa lebih aman dan nyaman. Selama di KM Dobonsolo ia memanfaatkan waktu untuk istirahat. Sepeda motor yang dibawanya juga aman. 

KM Dobonsolo adalah kapal pertama yang mengangkut para pemudik bermotor. Gelombang pertama ini mengangkut 113 unit sepeda  motor dan 227 penumpang. Menurut Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Gajah Rooseno, pada gelombang pertama ini pemudik yang diangkut masih sangat sedikit.

KM Dobonsolo sesaat sebelum merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu (18/6/2017). (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

"Jika dibandingkan kapasitas yang bisa mengangkut 10 ribu  motor dan 20 ribu penumpang. Ya mungkin karena belum libur atau THR belum turun," kata Gajah.

Kedatangan KM Dobonsolo berikutnya di Semarang dijadwalkan tanggal 20, 22, dan 24 Juni 2017. Diperkirakan jumlah pemudik yang memanfaatkan mudik gratis akan semakin banyak.

"Kapal yang kedua dan ketiga nanti 1.000 lebih," kata Gajah memastikan.

KM Dobonsolo berangkat dari Jakarta hari Sabtu (17/6/2017) .  KM Dobonsolo akan kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada tanggal 20, 22, dan 24 Juni 2017.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya