Liputan6.com, Medan - Sehari berselang kasus kaburnya napi asing di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, empat orang narapidana di sel khusus Lapas Kelas I Tanjung Gusta Medan ikut berulah. Mereka berusaha kabur pada Selasa (20/6/2017) dini hari tadi, jelang waktu imsak pada pukul 04.30 WIB.
Namun, pelarian mereka tak lama. "Petugas berhasil menangkap kembali tiga dari empat napi yang melarikan diri dalam waktu yang tidak lama. Tiga ditangkap kembali, satu lagi masih dikejar," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Ibnu Chuldun.
Kepala Lapas Kelas I Tanjung Gusta Asep Saefudin menjelaskan keempat napi kabur dengan cara berbeda-beda. Dua di antaranya yang merupakan napi kasus pembunuhan bernama Huseini dan Al Hadi sempat ke meloloskan diri dari penjara dengan bantuan empat orang dari luar Lapas.
Keempat orang yang berada di luar Lapas itu memberikan tali tambang warna putih, tangga besi warna hijau, dan tangga aluminium. "Lokasinya menuju masuk ke Lapas Perempuan," ungkapnya. Â
Selanjutnya, kata Asep, kedua napi memotong jeruji lubang ventilasi sel sebelum memanjat keluar dari tembok Lapas. Keduanya lalu menggunakan mobil yang telah disediakan oleh orang yang membantunya kabur dari luar Lapas.
Baca Juga
Advertisement
Namun, petugas yang berjaga malam itu sedang berkeliling memantau situasi Lapas. Mereka langsung mengetahui aksi pelarian kedua napi dan segera mengejarnya.
Pengejaran itu membuat kedua napi panik. Mobil yang digunakan kedua napi untuk kabur akhirnya menabrak tiang listrik di depan rumah warga, hanya sekitar 200 meter dari Lapas Tanjung Gusta.
"Mereka mencoba kabur menggunakan mobil Avanza hitam BL 935 AZ dan menabrak tiang listrik," ujarnya.
Sedangkan, satu napi lain yang berhasil ditangkap petugas bernama Musliadi, napi kasus narkotika. Petugas menangkapnya saat berada di beranggang Lapas, yaitu di dalam tembok Lapas antara tembok kamar dengan tembok luar. Ia lalu diamankan Polsek Medan Helvetia sekitar pukul 05.30 WIB.
Kini, petugas lapas bersama kepolisian masih mengejar satu napi lain yang kabur. "Satu lagi yang kabur atas nama Rudy, kasus narkotika," ucapnya.
Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah senjata tajam berupa samurai, golok dan pisau. Kemudian, alat yang digunakan untuk kabur, seperti tangga lipat, tali nilon sepanjang 30 m, tali plastik sambungan, serta ponsel, sarung tangan, besi, dan penutup muka.
Polisi pun telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait upaya kaburnya napi ini, termasuk dari napi lain dan petugas Lapas Tanjung Gusta. Hingga saat ini, para tersangka masih dirawat di RS Bhayangkara Medan.
"Kami akan periksa tersangka lebih dalam karena kondisi mereka luka parah dan masih belum dapat informasi yang akurat. Polrestabes yang akan melakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting.
Ibnu menyebut, kondisi Lapas sekarang ini berjalan kondusif, petugas Lapas telah mendapat bantuan penjagaan dan keamanan. Sebanyak sepuluh orang petugas polisi sudah dikirim kepolisian Polsek Medan Helvetia.
"Petugas di dalam Lapas juga telah lebih disiap-siagakan dalam pengamanan narapidana," Ibnu menambahkan.