Siapa Mau Jadi Orangtua Asuh Bayi Tapir di Bonbin Bandung?

Bayi tapir berjenis kelamin jantan itu lahir di Kebun Binatang Bandung, pada 28 Juli 2017, dengan bobot saat ini 8 kilogram.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 29 Agu 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 17:30 WIB
Bayi tapir
Bayi tapir berjenis kelamin jantan ini lahir pada 28 Juli 2017, di Kebun Binatang Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Induk tapir (Tapirus indicus) melahirkan seekor bayi tapir di Kebun Binatang Bandung (KBB), Jawa Barat. Bayi tapir berjenis kelamin jantan itu lahir pada 28 Juli 2017 dengan bobot saat ini mencapai 8 kilogram.

"Telah lahir seekor tapir yang kini menambah koleksi satwa di Kebun Binatang Bandung. Jadi, total tapir di sini ada delapan ekor," ucap Kepala Divisi Kebun Binatang Bandung Dedi Trisasongko, Selasa (29/8/2017).

Adapun induk jantan tapir tersebut bernama Willy berusia 12 tahun dan induk betina Novi berumur 11 tahun. Novi merupakan hasil program barter pihak KBB dengan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan.

Sementara itu, bulu bayi tapir yang belum dinamai ini berwarna hitam dan putih. Mamalia mungil pemakan dedaunan ini pun tinggal di dalam kandang bersama induknya.

"Tidak ada perawatan khusus. Saat lahir pun dalam kondisi sehat dan langsung disusui induknya," dia menjelaskan.

Dedi menuturkan, status tapir termasuk satwa terancam punah. Selain itu, tapir juga masuk daftar merah lembaga International Union for Conservation of Nature (IUCN).

"Untuk masa hidupnya sendiri tapir ini di alam liar bisa mencapai 30 tahun," ujarnya.

Adapun Marketing Communication KBB, Sulfan Syafii, menuturkan, pihaknya membuka kesempatan kepada siapa pun yang berminat untuk menjadi orangtua asuh bayi tapir ini.

"Program orangtua asuh ini berkewajiban untuk memberi nama dan harus sering menengok, serta membiayai kebutuhan makan bayi tapir," katanya.

Bayi tapir berjenis kelamin jantan ini lahir pada 28 Juli 2017, di Kebun Binatang Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Tapir sendiri merupakan hewan herbivora. Jenis makanannya, yaitu daun dan rumput. "Bayi tapir sendiri kita berikan pisang dan pepaya. Estimasinya kurang dari Rp 5 juta setahun," sebut Dedi.

Dengan bertambahnya tapir di Kebun Binatang Bandung, total koleksi tapir bertambah menjadi delapan ekor, lima di antaranya jantan.



Bayi Harimau Benggala

Harimau Benggala
Kedua bayi harimau Benggala dengan bulu putih dan kuning tersebut lahir dari pasangan Sharuk Khan dan Cilla yang saat ini berusia 15 dan sembilan tahun. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sebelumnya, Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, menambah koleksi satwa dengan kelahiran sepasang bayi harimau benggala. Kedua bayi Panthera tigris tigris tersebut diperkenalkan kepada publik pada Rabu pagi, 2 Agustus 2017.

"Ini merupakan program breeding loan (peminjaman satwa liar yang dilindungi) dengan Maharani Zoo Lamongan," ucap Dedi Tris Sasongko selaku Kepala Divisi Konservasi Besar Kebun Binatang Bandung.

Kedua bayi harimau benggala dengan bulu putih dan kuning tersebut lahir dari pasangan Sharuk Khan dan Cilla yang saat ini masing-masing berusia 15 dan sembilan tahun. Dedi menjelaskan, Cilla didatangkan pada 3 Maret 2016 dari Maharani Zoo Lamongan.

Cila menjadi penghuni Kebun Binatang Bandung selama tiga tahun untuk kemudian akan dikembalikan ke Lamongan. "Ini merupakan kelahiran pertama Cilla," katanya.

Menurut Dedi, rencananya kedua anak harimau benggala ini nantinya akan ditempatkan di masing-masing kebun binatang. Kedua bayi harimau saat ini dalam kondisi sehat. Berat tubuh bayi jantan 4,5 kilogram, sedangkan bayi betina 4,9 kilogram.

"Umurnya baru 39 hari. Saat lahir langsung disusui induknya," ujar Dedi.

Saat itu, dua bayi harimau benggala yang lahir di Kebun Binatang Bandung, belum memiliki nama. Rencananya, kedua bayi harimau yang lahir dari pasangan Shahruk Khan dan Cilla mencari "orangtua angkat" guna perawatan bayi harimau.

"Saat ini belum ada namanya. Untuk itu kita persilakan bagi siapa pun yang mau jadi 'orangtua angkatnya'," kata Marketing Communication Kebun Binatang Bandung, Sulfan Syafii.

Sulfan menjelaskan, "orangtua angkat" kedua bayi harimau ini diperbolehkan memberikan nama kedua bayi harimau. Selain itu, juga diberi tiket gratis mengunjungi kebun binatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya