Liputan6.com, Manado - Matahari pagi mulai bergerak perlahan, keluar dari peraduannya. Sinar mentari mulai menghangatkan perairan di depan Pulau Manado Tua, Manado, Sulawesi Utara. Para nelayan di pinggiran bibir Pantai Manado, itu terlihat sibuk dengan pekerjaannya.
"Ini aktivitas sehari-hari, mencari ikan di Teluk Manado. Biasanya kami melakukan saat subuh hingga matahari terbit," ucap Samsuddin yang saat ditemui Liputan6.com, pada Jumat pagi 1 September 2017, sudah menepi ke darat.
Sementara, rekan-rekannya terlihat masih berada di perairan itu mengais rezeki di kawasan yang sebentar lagi bakal tertimbun proyek reklamasi. Proyek reklamasi Boulevard 2 itu bakal menggusur lokasi yang selama ini menjadi sumber penghasilan para nelayan setempat.
Baca Juga
Hal itu mengingat, perairan di depan Pulau Manado Tua, hingga kini masih menjadi tumpuan nelayan untuk mencari ikan. "Sudah puluhan tahun kami menjalani pekerjaan sebagai nelayan ini. Selain sumber mata pencarian, ini juga sudah menjadi pilihan hidup kami," ujar Samsuddin.
Padahal, kawasan itu juga menawarkan keindahan wisata laut yang mengagumkan. Menjadi salah satu pilihan warga Manado melewati pagi harinya.
"Dari pinggiran pantai ini, kita bisa menikmati kemegahan Pulau Manado Tua yang menjulang di tengah laut. Dan juga keindahan Pulau Bunaken," tutur Widia Waroka, warga Manado yang tengah mengambil gambar aktivitas nelayan di kawasan itu.
Advertisement
Pulau Manado Tua pun memiliki cerita yang panjang, terkait keberadaan salah satu kerajaan di zaman dahulu, yakni Bawontehu.
Penuturan sejumlah warga menyebutkan, kerajaan itu turut memainkan peran perniagaan dengan Ternate, kemudian Portugis dan Spanyol. Karena Portugis, Spanyol dan Belanda di zaman itu menjadikan Pulau Manado Tua sebagai lokasi utama gudang penyimpan sementara rempah-rempah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: