Alasan Keraton Solo Gelar Kirab Satu Sura di Malam Jumat Kliwon

Penentuan malam 1 Sura oleh Keraton Kasunanan Surakarta berbeda karena menggunakan penghitungan kalender Jawa.

oleh Fajar Abrori diperbarui 21 Sep 2017, 07:01 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 07:01 WIB
Malam Satu Suro
Pihak Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, akan menggelar Malam 1 Suro pada Kamis, 21 September 2017. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan menggelar peringatan malam 1 Sura yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Peringatan malam 1 Sura digelar pada 21 September 2017 malam.

Berdasarkan kalender nasional, 1 Sura jatuh pada Kamis, 21 September 2017. Jika mengacu penanggalan tersebut, tradisi kirab pusaka untuk menyambut malam pergantian Tahun Baru Islam seharusnya diadakan pada Rabu malam, 20 September 2017.

Hanya saja, penentuan malam 1 Sura oleh Keraton Kasunanan Surakarta berbeda karena menggunakan penghitungan kalender Jawa. Sebab itu, kirab kerbau bule dilakukan mundur satu malam dibandingkan penanggalan 1 Sura yang ditetapkan pemerintah dalam kalender nasional, yakni jatuh pada Kamis, 21 September 2017.

Juru bicara Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Benowo, mengatakan berdasarkan kalender ajang wisata yang dikeluarkan Pemerintah Kota Solo bahwa peringatan Tahun Baru Islam jatuh pada 21 dan 22 September 2017. Dengan demikian, Keraton tidak salah jika menetapkan pada Kamis malam, 21 September 2017, digelar kirab pusaka.

"Awalnya saya berpikiran jika malam 1 Sura jatuh pada tanggal 20 September 2017, tapi ternyata jatuh tanggal 21 September 2017," ucap dia di Solo, Rabu, 20 September 2017.

Ia pun menceritakan bahwa penentuan tanggal 1 Sura itu diketahui ketika dirinya dipanggil Raja Paku Buwono (PB) XII Hangabehi. Sang raja pun memintanya untuk mengingat bahwa untuk penentuan tahun Dal-nya jatuh pada malam Jumat. Artinya, malam 1 Sura jatuh pada malam Jumat.

"Setelah saya tanya ke beberapa orang ahli yang tahu penanggalan Jawa memang benar, karena kita menggunakan patokan tanggalan Aboge, sehingga malam 1 Sura jatuh pada malam Jumat," ia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kirab 7 Kerbau Bule

Kirab kerbau bule
Kirab kerbau bule keturunan Kiai Slamet saat Malam 1 Suro di Keraton Kasunan Solo, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Meskipun peringatan malam 1 Sura berbeda dengan kalender nasional, Benowo mengungkapkan tidak menjadi masalah karena dalam penentuan puasa pada Bulan Ramadan juga kadang berbeda antara pemerintah dengan beberapa ormas Islam.

"Perbedaan tidak menjadikan sebagai sebab, pada tahun ini peringatan malam 1 Sura jatuh pada tanggal 21 September atau malam tanggal 22 September," ungkapnya.

Untuk kirab pusaka pada malam 1 Sura, Benowo mengatakan bahwa dirinya dan kakaknya, KGPH Dipokusumo, diutus oleh Raja Keraton Solo untuk mengurusi persiapan kirab pusaka. Berbagai persiapan pun telah dilakukan untuk penyelenggaraan kirab pusaka atau kirab kebo bule.

"Kirab pusaka pada malam 1 Sura di Keraton Solo sudah menjadi even nasional, sebisa mungkin kirab tersebut tetap digelar pada malam 1 Sura nanti," ucapnya.

Dalam kirab pusaka tersebut diperkirakan akan melibatkan sekitar 1.000 abdi dalem. Para abdi dalem, sentana dalem dan kerabat akan mengirab pusaka mengelilingi kawasan Keraton Solo.

"Nanti ada tujuh pusaka yang akan dikeluarkan untuk dikirab. Tapi, saya minta kepada Sinuhun supaya pusaka yang dikeluarkan untuk dikirab jumlah lebih dari 20 pusaka," tutur dia.

Kirab pusaka malam 1 Sura yang digelar Keraton Solo biasanya diawali dengan mengarak kerbau bule sebagai cucuk lampah kirab pembuka jalan. Dalam kirab pusaka itu, kerbau bule yang dikerahkan sebanyak tujuh ekor.

"Kerbau bule (keturunan) Kiai Slamet yang akan ikut dikirab jumlahnya tujuh ekor. Kirab akan dimulai sekitar pukul 23.00 WIB," sebutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya