Liputan6.com, Cilacap – Hujan deras tak putus-putus mengguyur Cilacap, Jawa Tengah, sejak siang hingga tengah malam, pada Senin, 16 Oktober 2017. Nun di Dusun Cibenon, Desa Sidareja, Kecamatan Sidareja, Saidah khawatir hujan menyebabkan kampungnya terendam.
Benar saja, Selasa (17/10/2017) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, air mulai masuk ke rumahnya di RT 04 Dusun Cibenon. Perempuan berusia 47 tahun itu hanya berharap, rendaman tak bertambah tinggi. Namun saat pagi menjelang, air justru hampir menyentuh dipan.
Ia lantas membangunkan suami dan anaknya, Adinda Nur Ayuni (15) yang masih terlelap. Kemudian, mereka menaruh barang-barang di atas lemari. Tepat pukul 05.30 WIB, mereka mengungsi ke aula Markas Koramil Sidareja.
Advertisement
Ternyata, di tempat itu, telah mengungsi pula lima keluarga yang berasal dari dusun yang sama. Mereka bukan pengungsi yang terakhir. Beranjak siang, jumlah pengungsi membengkak menjadi 25 kepala keluarga.
"Tadinya segini, terus naik siangnya. Akhirnya pengungsinya semakin banyak," tutur Saidah.
Rupanya, banjir tak hanya merendam Desa Sidareja. Tercatat, 14 desa di Kabupaten Cilacap terendam akibat meluapnya sejumlah sungai, usai dipicu hujan deras dan pasang air laut. Belasan desa itu tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari, dan Kawunganten.
Baca Juga
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy merinci, desa-desa yang terdampak banjir yakni, Desa Margasari, Tinggarjaya, Gunungreja, Margasari, Sidareja, Siamulya, dan Sudagaran Kecamatan Sidareja. Desa Ciklapa, Bojongsari, Bangunreja dan Desa Rejamulya Kecamatan Kedungreja.
Adapun di Kecamatan Bantarsari, sementara ini yang terdata adalah Desa Rawajaya, dan Gayamsari. Di Kecamatan Kawunganten, Desa Kalijeruk kembali terendam. Sementara, di Kecamatan Gandrungmangu, tiga RT di Desa Wringinharjo dilaporkan sudah mulai terendam dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter di dalam rumah.
"Masih terus didata jumlah yang terendam," Komara menjelaskan.
Sementara, Kepala UPT BPBD Cilacap wilayah Sidareja, Agus Sudaryanto menerangkan, hingga Selasa siang terdata 290 rumah terendam di Desa Sidareja dan Gunungreja Kecamatan Sidareja. Sementara, petugas BPBD masih terus mendata jumlah rumah yang terendam di desa lainnya.
"Sementara ini, yang masuk baru Desa Sidareja dan Gunungreja," ujar Agus.
Agus menjelaskan, untuk mengantisipasi naiknya ketinggian rendaman, BPBD mempersiapkan tiga lokasi pengungsian. Yakni, di Balai Desa Sidareja, Gedung Kecamatan Sidareja, dan Aula Markas Koramil Sidareja.
"Tadi pagi belum setinggi ini. Ini lagi naik. Perkiraan, pasang air laut kan maksimalnya tadi jam 7 sampai siang. Kemudian titik terendah, lagi nanti jam 7 malam. Sudah mulai ada pengungsian," kata Agus.
Agus menambahkan, banjir di titik terdalam mencapai 140 sentimeter. Itu terjadi di Dusun Cibenon, Desa Sidareja, Kecamatan Sidareja. Dua perahu telah dipersiapkan untuk mengungsikan penduduk di titik rawan lainnya, seperti di Dusun Gunungsari, Desa Gunungreja.
"Masih bisa naik. Khasnya banjir daerah sini menunggu limpahan air dari pegunungan. Karena daerahnya cekung," Agus menjelaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini: