Sapa Pagi dengan Berkeliling di Kota Samarapura

Ada empat destinasi wisata baru di Kota Samarapura dengan konsep Samarapura City Tour.

oleh Gede Gandhi diperbarui 25 Okt 2017, 05:50 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 05:50 WIB
Bale Kambang
Bale Kambang salah satu destinasi wisata di Samarapura City Tour. Foto: (Gede Gandhi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Klungkung - Pagi ini menempuh perjalanan sekitar 60 menit dari kota Denpasar menuju kabupaten Klungkung, Bali. Menikmati pagi di kabupaten yang mendapat julukan Gumi Srombotan, tentu memberikan suasana dan cerita baru yang sayang untuk kita lewatkan.

Ada empat lokasi wisata yang dikunjungi pagi ini, infonya kabupaten yang saat ini berada di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta telah meresmikan destinasi wisata baru, yakni Semarapura City Tour.

Sesampainya di kota Klungkung terlihat jelas Patung Catur Muka sebagai perlambang jika kita sudah berada di titik nol dari kabupaten Klungkung, lalu mengarah langsung menuju subterminal Klungkung yang menjadi central parkir bagi wisatawan yang sekaligus tempat loket penjualan tiket Semarapura City Tour.

Lokasi penjualan tiket persis berada di sebelah kiri pintu masuk terminal dengan harga tiket yang cukup terjangkau yakni Rp 12.000 untuk orang dewasa atau remaja dan Rp 6.000 untuk anak-anak, harga tersebut sudah termasuk  free Shuttle service (kapasitas 1 mobil 14 orang, tersedia 2 mobil) untuk keliling mengunjungi rute Semarapura City Tour.

Bupati Klungkung mengungkapkan, program pengembangan Semarapura City Tour sudah dikerjakan ketika dirinya menjabat sebagai Bupati Klungkung. Program itu memiliki potensi yang cukup bagus untuk menggenjot animo wisatawan.

"Saya melihat potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan, tentunya dengan harapan wisatawan jadi lebih mudah untuk mengenal Klungkung dari sisi budaya dan sejarahnya," ungkap Bupati I Nyoman Suwirta kepada Liputan6.com, Senin, 23 Oktober 2017.

Setelah melingkarkan tiket di tangan, perjalanan pertama diarahkan menuju Monumen Puputan Klungkung yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi penjualan tiket. Di dalam monumen terdapat ragam cerita kehidupan zaman Kerajaan Klungkung, mulai dari kehidupan sosial ekonomi rakyatnya, perkembangan seni budaya, hingga kerajaan ini memilih berperang dan akhirnya harus menyerah kepada penjajah Belanda.

Cerita itu tertata rapi di dinding dalam monumen, lengkap dengan ilustrasi patung-patung kecil sebagaimana peristiwa itu terjadi, serta persis di posisi tengah terdapat patung Raja Klungkung, Dewa Agung Jambe bersama keluarga dan para patihnya yang gugur saat perang Puputan Klungkung di tahun 1908.

Selanjutnya, para wisatawan diarahkan menuju Puri Klungkung yang berada di sisi timur monumen Puputan Klungkung atau persis berada di sebrang Lapangan Puputan Klungkung.

Di sini wistawan akan melihat bagaimana megahnya Puri Klungkung, namun sayang wisatawan tidak diizinkan untuk memasuki kawasan puri karena sedang dilangsungkan upacara keagamaan yang bersifat tertutup, biasanya wisatawan diajak untuk masuk kedalam puri sembari melihat keindahan Puri Klungkung.

Bertolak dari Puri Klungkung wisatawan diarahkan menuju Museum Semarajaya yang berada di satu areal dengan Taman Kertha Gosa. Perlu diketahui, wisatawan yang mengikuti Semarapura City Tour tidak perlu khawatir karena di masing-masing tempat sudah ada guide yang akan memandu dan menjelaskan tentang lokasi yang dikunjungi.

Tidak hanya sekadar berkeliling, wisatawan juga akan disajikan berbagai atraksi budaya seperti pertunjukan seni setiap hari Sabtu, melihat orang membuat kain endek, hingga melihat orang membuat lukisan khas kamasan di setiap harinya.

Tidak hanya menggunakan shuttle service, wisatawan juga bisa memilih transportasi tradisional lainnya yang sudah disiapkan untuk mengelilingi kota Semarapura yakni dokar.

Museum Semarajaya di bagi menjadi empat ruangan, masing-masing ruangan menyimpan cerita yang berbeda seperti ruangan pertama berisi peninggalan prasejarah seperti kapak batu. Selanjutnya menuju ruang kedua, di sini wisatawan bisa melihat peninggalan dari kerajaan Klungkung salah satunya adalah lukisan putra raja Klungkung yang meninggal saat terjadinya Puputan Klungkung ditahun 1908.

Di ruangan ketiga, terdapat alat-alat keseharian masyarakat Bali seperti lesung dan perlengkapan dapur, ruangan terakhir tertata rapi alat-alat upacara di Bali, lalau beranjak dari museum, wisatawan diajak melihat Pemedal Agung, Bale Kambang, dan Kertha Gosa.

Setelah puas berkeliling di Taman Kertha Gosa, wisatawan diajak langsung menuju Pasar Tradisional Klungkung, di sini wisatawan akan menemukan berbagai kerajinan asli Klungkung. Salah satunya adalah kain endek tentu dengan harga yang cukup bervariasi dan bersaingan ditambah dengan banyaknya pilihan dari brebagai motif.

Perlu diketahui, jika Semarapura City Tour membuka layanan dari jam 9.00 hingga 17.00 Wita. Semarapura terletak di tempat yang cukup strategis mengingat hanya berjarak sekitar 30 menit menuju Gianyar, dekat dengan objek wisata Karangasem serta berjarak kurang lebih sekitar 60 menit menuju Denpasar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya