Silangit Jadi Bandara Internasional di Hari Sumpah Pemuda

Pemda dan masyarakat sekitar kawasan Danau Toba, diminta mempersiapkan diri seiring dibukanya pintu gerbang pariwisata di Bandara Silangit.

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Okt 2017, 12:01 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 12:01 WIB
Bandara Silangit,  Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Zulfi Suhendra/Liputan6.com)
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Zulfi Suhendra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tapanuli Utara - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengingatkan agar pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, mempersiapkan diri seiring dibukanya pintu gerbang pariwisata di Bandara Silangit, yang mulai didarati penerbangan internasional seperti dari Singapura. Menpar menyebutkan, catatan penting adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) melayani wisatawan.

"Ini sangat bersejarah, pertama Silangit menjadi bandara internasional," ucap Arief saat penandaan penerbangan perdana atau Inaugural Flight Singapore-Silangit, di ruang pertemuan Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Hal kedua adalah bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. "Karena untuk mengembangkan destinasi wisata, harus punya bandara internasional," ia menambahkan.

Arief menjelaskan, buat mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba sebagai ikon Sumatera Utara, keberadaan bandara internasional saja tidak cukup tanpa dukungan lainnya, yakni amenitas (fasilitas) dan atraksi setelah syarat aksesibilitas kini terus dibangun.

Selain itu, menurut Menpar, pemerintah juga memiliki target memasukkan Geopark Kaldera Toba menjadi situs yang diakui UNESCO. Karena itu, proses penelitian hingga pengolahan limbah juga diminta secepatnya dilakukan.

Untuk pemasaran, satu juta wisatawan mancanegara atau wisman ditargetkan berkunjung ke sana di tahun 2019. "Dua tahun lagi itu tidak lama, jadi harus cepat. Karena bukan hanya Danau Toba, tetapi Sumatera Utara dengan ikonnya Danau Toba," ujarnya.

Jika jumlah wisatawan lokal bisa naik empat kali lipat dari semester pertama 2016 sebanyak 30 ribu bertambah menjadi 120 ribu pada semester satu 2017, lanjut Arief, kemungkinan untuk wisman juga bisa ditambah.

"Kepada bupati (se-kawasan Danau Toba), mari jadikan Singapura itu sub-port kita. Buatlah seolah tidak ada administrasi (urusan yang berliku) untuk masuk ke daerah ini," sebut Arief.

Setelah pembukaan Bandara Silangit, Arief mengatakan, paling penting adalah kesiapan SDM. Kementerian Pariwisata bahkan merencanakan akan membuat sertifikasi untuk seribu orang dalam rangka menjadikan pelayanan kepada wisatawan lebih baik dan profesional. Begitu pula dengan kelompok atau komunitas serta masyarakat.

"Saran saya, buka dulu usaha-usaha kreatif sebelum kita bangun resort di kawasan otoritatif di Sibisa, seluas 602 hektare," katanya.

Sebab, social cost atau biaya sosial akan tinggi bila tidak memperhatikan masyarakat. "Itu menjadi tugas para bupati," ujar Menpar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wisata Danau Toba

Bandara Internasional Silangit
Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, saat peresmian Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pembangunan di Sumatera Utara masih berjalan sesuai target, termasuk pengembangan Bandara Silangit menjadi berstatus internasional.

Sebab itu, seluruh bupati se-kawasan Danau Toba harus bekerja keras dan bekerja sebagai satu tim agar hasilnya maksimal. Khusus soal lingkungan, ia menekankan pentingnya merawat kebersihan di seluruh wilayah danau supervolcano tersebut.

"Sekarang sedang diteliti berapa daya tampung pencemaran. Kotoran ternak babi, limbah hotel, dan rumah tangga tidak boleh dibuang ke Danau Toba," kata Luhut.

Selain itu, harus ada Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL. "Saya camkan kepada bupati, jangan main-main soal limbah. Harus ada teknologi yang bisa mengolah limbah," ujar Luhut.

Adapun demi menyambut penerbangan perdana internasional di Silangit, Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, menyebutkan sektor pariwisata sudah mulai dijadikan tulang punggung perekonomian Indonesia. Termasuk Sumatera Utara dan seluruh kabupaten/kota, khususnya se-kawasan Danau Toba.

Lantaran itulah, ia memberikan ucapan selamat datang kepada para wisman dengan penerbangan internasional Singapura ke Silangit menggunakan pesawat Garuda.

"Ini adalah danau terbesar di dunia. Selamat datang di surga dunia, di Danau Toba," ujar Gubernur Sumut.

Gubernur juga menyampaikan salutnya kepada Menpar, Menko Maritim, terutama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan perhatian luar biasa kepada Sumut. Ia pun berharap program pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba ini terus dilanjutkan, mengingat masih banyak yang harus dikerjakan.

"Seperti runaway (Jalan Tol Trans Sumatera), infrastruktur, dan pembangunan lain yang terus kita kejar," sebut Erry.

Dengan penerbangan internasional perdana yang juga ditandai peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober tahun ini, Erry berharap pada masa mendatang, kunjungan wisatawan tidak hanya dari Singapura. Namun, wisatawan juga datang dari Thailand, Malaysia, hingga Tiongkok, sehingga target satu juta wisman yang berkunjung ke Sumut bisa tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya