Presiden Jokowi: Danau Toba Sangat Cantik

Presiden: Danau Toba Sangat Cantik

oleh Cahyu diperbarui 16 Okt 2017, 11:23 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 11:23 WIB
Jokowi
Presiden: Danau Toba Sangat Cantik

Liputan6.com, Medan Mimpi besar menjadikan Danau Toba menjadi destinasi wisata kelas dunia kian terlihat nyata. Selain punya pemandangan yang indah dan ragam seni budaya yang kuat, kemudahan akses transportasinya juga terus ditingkatkan. Bahkan, semua dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Hasilnya terlihat di Bandara Silangit yang langsung disulap menjadi bandara internasional. Jalan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi juga telah diresmikan. Dengan begitu, waktu tempuh ke Danau Toba bakal semakin singkat.

"Semua titik yang ada di semua kabupaten di Danau Toba ini sangat cantik. Semuanya sangat indah," ujar Presiden Joko Widodo usai mengunjungi kawasan Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (14/10/2017).

Presiden menyebutkan bahwa keindahan alam Danau Toba merupakan potensi besar pariwisata Indonesia. Pemerintah pun akan terus mendorong pengembangannya, termasuk mempersiapkan sarana yang mendukung pertumbuhan kawasan tersebut.

"Tinggal memoles dan mempromosikan, tapi fasilitas itu harus siap semuanya," ucap Jokowi.

Fasilitas infrastruktur, imbuh Presiden, adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pengembangan kawasan wisata Danau Toba. Terlebih lagi, zona tersebut masuk dalam kawasan pengembangan ekonomi khusus, sehingga pengembangan jalan tol sekitar kawasan tersebut sangat penting dilakukan.

Saat ini, pemerintah akan fokus menyelesaikan pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jalan tol tersebut akan terus disambungkan.

"Akan diteruskan lagi, kemungkinan pembebasan lahan mulai tahun depan. Insya Allah sudah dimulai pembebasan lahan. Kurang lebih 90-100 kilometer seingat saya," kata Jokowi.

Tidak hanya infratstruktur dan sarana lainnya yang terus dipersiapkan, produk wisata yang ada di kawasan Danau Toba juga harus mulai diperbaiki dan dipromosikan secara lebih luas.

"Yang juga tak kalah pentingnya adalah produk-produk wisata yang ada di sini. Harus mulai dibenahi, seni budaya juga mulai ditampilkan," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden berkesempatan meninjau bandara Silangit yang segera berubah status menjadi bandara internasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya promosi yang dilakukan pemerintah.

"Nanti akhir bulan ini ada penerbangan langsung dari Singapura ke Silangit. Meskipun masih pesawat bombardir, kita coba, kita paksa jalan," ucap Jokowi, yang juga didampingi Direktur Utama (Dirut) Angkasa Pura II, M. Awaluddin, di Bandara Silangit.

Presiden menyatakan bahwa proses perluasan bandara sudah hampir selesai.

“Sudah rampung semuanya. Tahapan pertama rampung, runway sudah diperpanjang menjadi 2.650 (meter) rampung. Terminal yang diperbesar juga sudah rampung," kata dia.

Tidak sampai di situ, Bandara Silangit, dikatakan Jokowi, akan terus dikembangkan dengan melibatkan seluruh pihak.

"Campuran bisa BUMN, bisa dari APBN, bisa dari swasta agar cepat," ujar Presiden.

Mengenai perubahan nama Bandara Silangit menjadi Bandara Sisingamangaraja, Jokowi menyatakan bahwa usulan tersebut masih dalam proses pembahasan.

"Boleh saja, baik, sudah saya dengar. Tertulisnya juga sudah saya terima. Nanti kita putuskan," ucap Presiden.

Sang Kepala Negara pun berharap bandara tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat pada akhir bulan Oktober.

"Akhir bulan ini. Sudah selesai tadi saya tanya. Akhir bulan sudah bisa diresmikan," ucap Jokowi.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sejalan penuh dengan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan, aksesibilitas menjadi bagian yang sangat penting dalam pengembangan kawasan pariwisata, selain atraksi dan amenitas.

Danau Toba, imbuh Arief, merupakan satu dari 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Pariwisata juga telah ditetapkan sebagai salah satu leading sector perekonomian bangsa.

"Ketika Presiden telah menetapkan, maka seluruh kementerian/lembaga harus mendukung. Bahwa pariwisata menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan Danau Toba menjadi salah satu pondasi utamanya," kata Arief.

 

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya