Badan Geologi Sebut Aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sesar Toru Picu Gempa Ganda di Tapanuli Utara Sumut

Pusat gempa bumi berada di darat, lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Tarutung dan Sibolga.

oleh Arie Nugraha Diperbarui 19 Mar 2025, 12:19 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 12:17 WIB
peta gempa, sumatera utara
Peta kawasan rawan bencana gempa bumi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (sumber foto: PVMBG Badan Geologi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pemicu gempa bumi ganda di tenggara Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 18 Maret 2025 masing-masing berkekuatan M5,5 dan M5,6 di kedalamanan 10 km, akibat aktivitas Sesar Sumatera segmen sesar Toru dengan mekanisme sumber mendatar menganan (dekstral).

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, pusat gempa bumi berada di darat. Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Tarutung dan Sibolga.

"Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal dan lembah," ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu (19/3/2025).

Wafid mengatakan menurut data Badan Geologi daerah tersebut tersusun oleh tanah sedang (kelas D) pada morfologi bergelombang dan tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan. Gempa dirasakan di beberapa daerah. Di Tarutung gempa dirasakan dengan skala intensitas IV-V MMI. Sementara itu, daerah Sibolga, Pinangsori dan Padang sidempuan gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas III MMI.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," kata Wafid.

Wafid menegaskan gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena pusat gempa bumi terletak di darat.

Data otoritasnya mencatat sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi.

"Berdasarkan informasi dari media massa gempa bumi ini telah menyebabkan longsor dan memutus akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu," ungkap Wafid.

Selain itu, longsor juga menimpa dua rumah dan menyebabkan seorang meninggal dunia dan seorang luka berat.

Gempa juga menyebabkan kerusakan beberapa rumah di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Pada rumah yang mengalami kerusakan diharapkan untuk mengikuti arahan dari BPBD setempat serta berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang dapat memperparah kondisi bangunan," sebut Wafid.

Wafid meminta agar seluruh kelompok masyarakat menjauhi daerah tebing yang dapat berpotensi terjadi gerakan tanah akibat dipicu oleh gempa bumi utamanya saat hujan.

 

Promosi 1

Data Awal Gempa Bumi Ganda

Dua kejadian gempa bumi terjadi pada hari Selasa, 18 Maret 2025, pukul 05.22 WIB dan pukul 05.23 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di tenggara Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

"Gempa bumi pertama terletak pada koordinat 99,12° BT dan 1,99° LU, berjarak 17 km Tenggara Tapanuli Utara dengan magnitudo (M5,5) dan kedalaman 10 km," terang Wafid.

Gempa bumi kedua terletak pada koordinat 99,02° BT dan 1,90° LU dengan nagnitudo (M5,6) dan kedalaman 10km.

Menurut informasi dari Badan Geologi Amerika, The United States Geological Survey (USGS) di Amerika Serikat, pusat gempa pertama berada pada koordinat 1,777° LU dan 99,220° BT dengan magnitudo (M4,7) pada kedalaman 10 km.

"Pusat gempa bumi kedua berada pada koordinat 1,962° LU dan 99,182° BT dengan magnitudo (M5,5) pada kedalaman 52 km," sebut Wafid.

Sedangkan data dri Badan Geologi Jerman, GeoForschungsZentrum (GFZ) di Jerman, menunjukkan bahwa pusat gempa pertama berada pada koordinat 99,16° BT dan 1,78° LU magnitudo (M4,7) pada kedalaman 10 km.

Pusat gempa bumi kedua berada pada koordinat 99,21° BT dan 1,93° LU magnitudo (M5,6) pada kedalaman 86 km.

Berdasarkan data dari USGS dan GFZ gempa bumi pertama merupakan gempa bumi pembuka (foreshock) dengan magnitudo M4,7 kemudian di susul gempa bumi utama (mainshock) dengan magnitudo M5.5 (USGS).

"Hingga pukul 07.10 WIB pada 18 Maret 2025 telah terjadi sekitar empat kejadian gempa bumi susulan," ungkap Wafid.

 

Laporan Pemerintah Tapanuli Utara

Dilansir Liputan6, pada Selasa pagi, 18 Maret 2025, gempa bumi dengan kekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Guncangan terjadi pada pukul 05.22 WIB dan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sekitar 17 kilometer tenggara dari wilayah Tapanuli Utara.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terasa cukup kuat di daerah sekitar.

Dampak langsung dari gempa ini sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, terutama di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu.

Satu korban jiwa, Kartini Manalu, seorang wanita berusia 68 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan rumahnya yang hancur akibat guncangan tersebut.

"Akibat guncangan gempa bumi, satu orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat," ujar Pj Sekda Tapanuli Utara, David Sipahutar, dikutip dari ANTARA.

Selain korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan longsoran tanah yang menutupi jalan utama di kawasan Pahae Julu.

Longsoran tersebut menghalangi akses jalan, sehingga kendaraan tidak dapat melewati jalur tersebut. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan melakukan pendataan kerusakan lebih lanjut.

David Sipahutar menyebutkan bahwa korban gempa lainnya sudah dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Selain itu, pihak berwenang juga memulai pendataan terhadap kerusakan yang terjadi di daerah tersebut, baik kerusakan material maupun dampak lebih lanjut terhadap warga lainnya.

Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, gempa bumi ini juga memicu longsoran tanah di beberapa titik. Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah jalur utama Pahae Julu. Longsoran tanah yang menutupi jalan tersebut menghalangi akses kendaraan, sehingga beberapa desa terisolasi.

Berdasarkan laporan dari Pj Sekda, terdapat dua titik longsor utama yang menghalangi jalan, yaitu di sekitar area "lubang ni homang" dan satu titik lagi di dekat Desa Peanornor. Akses utama menuju dan dari Pahae Julu pun terhambat total, sehingga kendaraan tidak dapat melewati jalan tersebut.

 

Gerak Cepat Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara langsung bergerak cepat dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan.

Langkah tersebut diambil guna memulihkan akses jalan dan memastikan distribusi bantuan ke wilayah yang terdampak dapat segera dilakukan.

Pihak berwenang juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan evakuasi dan memastikan keselamatan warga.

Pendataan lebih lanjut terhadap kerusakan material dan kerugian lainnya juga sedang dilakukan oleh tim pemerintah.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan, tim relawan dan petugas setempat terus melakukan pembersihan jalur-jalur yang terhalang material longsor.

Selain itu, Pemkab Tapanuli Utara juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana gempa dan longsor untuk mengurangi risiko korban lebih lanjut di masa depan.

Pemerintah juga berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban dan membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat gempa dan longsor.

Sementara itu, BMKG mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya