Emak-Emak di Surabaya Duel dengan Perampok, Siapa yang Menang?

Korban yang sempat diancam senjata tajam oleh sang perampok, berhasil melawan dan berteriak minta tolong.

diperbarui 15 Jan 2018, 16:29 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 16:29 WIB
20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Korban yang sempat diancam senjata tajam oleh sang perampok, berhasil melawan dan berteriak minta tolong. (Ilustrasi senjata tajam/iStockphoto)

Surabaya - Kusmiati, perempuan berusia 38 tahun warga Jalan Kalikepiting Bhakti 1/15, Surabaya, Jawa Timur, menggagalkan perampokan. Korban yang sempat diancam senjata tajam oleh pelaku, Indra Purnomo (33), berhasil melawan dan berteriak minta tolong.

Teriakan korban itu mengundang warga sekitar yang langsung berdatangan ke rumah korban dan mengepung pelaku. Banyaknya warga yang datang membuat nyali perampok ciut hingga akhirnya menyerah dan berhasil diamankan.

"Setelah tersangka tertangkap dan diamankan, warga melaporkan kasus ini kepada kami," ucap Kapolsek Tambaksari, Kompol Prayit, Minggu, 14 Januari 2018.

Dari data yang dihimpun Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Indra Purnomo sudah berniat dan merencanakan perampokan. Ia telah menyiapkan sejumlah peralatan, mulai dari penutup muka, pisau, hingga lakban.

Target perampokan pria yang tinggal di Jalan Pacar Kembang 5-B-2/18-E, Surabaya ini adalah rumah milik Kusmiati, warga Jalan Kalikepiting Bhakti 1/15. Kasus percobaan perampokan tersebut terjadi pada Sabtu, 13 Januari 2018, sekitar pukul 10.00 WIB. Indra yang sudah beberapa kali mengawasi rumah korban lantas mengeksekusi rencananya.

Ia masuk ke rumah korban melalui tembok samping rumah korban. Rumah korban saat itu sepi, hanya ada korban yang terlihat membersihkan lantai dan menyiram tanaman di teras rumah.

Tanpa sepengetahuan korban, Indra menyelinap masuk. Pelaku menunggu korban dari dalam rumah. Sambil menunggu, ia lantas menutup wajahnya dengan menggunakan kaos oblong warna hitam.

Selain itu, lakban dan pisau dapur juga sudah disiapkan untuk menyergap dan menyekap korban. Setelah itu, korban yang usai menyiram tanaman masuk ke rumah. Indra yang sudah siap, menarik tangan korban dengan menggunakan tangan kiri. Sedangkan, tangan kanan Indra memegang sebilah pisau dengan posisi terhunus.

Sadar nyawanya terancam, Sumiati mencoba berontak. Indra menggertak Sumiati agar tak berontak sambil mengacungkan pisau dapur yang ia pegang. Setelah korban ketakutan, pelaku berusaha mengikat tangan korban dengan menggunakan lakban.

Namun, saat Indra mengambil lakban dari saku jaketnya, Sumiati melawan dan mencoba merebut pisau Indra sambil berteriak minta tolong.

Upaya merebut pisau dapur itu, membuat tangan korban luka robek. Namun, karena teriakannya itu, kasus percobaan perampokan diketahui oleh tetangga Sumiati. Mereka berdatangan ke rumah Sumiati hingga akhirnya berhasil mengepung Indra.

Prayit mengatakan setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya lantas mendatangi lokasi dan mengamankan tersangka. Polisi juga membawa pisau dapur, kaus yang digunakan oleh tersangka perampokan untuk menutupi wajahnya dan lakban.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

 

Warga Jambi Duel dengan Perampok

Perampokan di Jambi
Tiga pelaku perampokan ditangkap polisi. (Foto: Dok Polres Muarojambi/B Santoso)

Nasib nahas dialami N, salah seorang warga Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Ia baru saja menjadi korban perampokan oleh tiga orang pelaku. Beruntung, uang Rp 300 juta miliknya masih aman usai terjadi duel antara N dengan kawanan perampok tersebut.

Dari informasi, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 29 November 2017. Saat itu, N baru saja mengambil uang di Bank Mandiri cabang Muarojambi. Sekitar pukul 12.00 WIB, saat pulang dari bank, korban yang menggunakan mobil berhenti di sebuah toko di KM 12, Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.

Saat memarkirkan kendaraannya, tiba-tiba ada tiga orang tidak dikenal memaksa mengambil uang milik N yang ada di dalam mobil. Tidak ingin menyerah begitu saja, N nekat melakukan perlawanan. Hingga sempat terjadi duel tiga lawan satu.

Nasib mujur masih berpihak kepada N. Saat duel terjadi, melintas anggota Polres Muarojambi dan langsung menolong korban. Hingga satu orang perampok bernama Apriansyah berhasil ditangkap.

Ciut melihat satu temannya tertangkap, dua orang perampok lain langsung melarikan diri menggunakan mobil jenis Daihatsu Terios dengan nomor polisi BG 1078 MM.

"Anggota Polres Muarojambi langsung berkoordinasi dengan anggota Polresta Jambi di Polsek Kotabaru untuk melakukan penghadangan," ujar Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi di Jambi, Jumat, 1 Desember 2017.

Aksi kejar-kejaran antara kawanan perampok dan polisi pun tak terhindarkan. Hingga akhirnya pelaku bisa dihentikan oleh anggota Polsek Kotabaru yang sudah mengadang di KM 13 Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

"Dua pelaku lain berhasil ditangkap atas nama Supriadi dan Indrajaya," kata Kuswahyudi.

Ketiga perampok gagal berikut mobil yang digunakannya kini ditahan di Mapolres Muarojambi. Para pelaku ini diduga merupakan jaringan pendatang spesialis perampokan yang kerap meresahkan warga Provinsi Jambi.

"Pelaku masih diperiksa untuk mengusut lebih lanjut kasus ini," ucap Kuswahyudi.

 

Perampokan Jelang Salat Jumat

Perampokan dan Pembobolan
Ilustrasi Foto Perampokan dan Pembobolan. (iStockphoto)

Dua anggota kepolisian dari bagian lalu lintas Polres Tulungagung menangkap komplotan perampok nasabah bank dengan modus penggembosan ban menggunakan paku di jalan raya Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, 12 Januari 2018.

Aksi pengejaran dilakukan begitu anggota kepolisian Brigadir Nanang yang saat itu melintas di lokasi kejadian upaya perampokan, Jalan Soekarno Hatta, arah dari Kota Tulungagung menuju perbatasan Trenggalek, sekitar pukul 11.30 WIB.

KBO Reskrim Polres Tulungagung Iptu Herry Poerwanto menuturkan, anggota kepolisian sempat menguntit mobil Kia Picanto Nopol W 1766 SO yang ditumpangi komplotan perampok spesialis nasabah bank berjumlah empat orang tersebut.

"Empat pelaku yang berada di dalam mobil Kia Picanto kami tangkap di Jalan Major Sujadi, dekat Masjid Jami' Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru. Namun, satu pelaku lain yang mengendarai sepeda motor Satria lolos," kata Herry, dilansir Antara.

Aksi penangkapan di tepi jalan raya provinsi arah Kabupaten Blitar menjelang salat Jumat itu sempat menjadi tontonan warga dan pengendara yang melintas. Apalagi, lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Jami' Desa Plosokandang.

Para penumpang mobil Kia Picanto yang berisi empat orang, yakni Rizki Saputra (alamat Surabaya), Salman Ridwan (Pasuruan), Budi Waluyo (Lamongan), dan Zaenudin (Makassar) dihentikan oleh kedua anggota kepolisian dengan cara menodongkan senjata ke arah pengendara mobil.

Mereka lalu dipaksa keluar dan tiarap untuk digeledah hingga petugas buru sergap/Satreskrim dan Intelkam Polres Tulungagung datang untuk membawa mereka ke mapolres setempat.

Satu perampok lain yang kabur dan menjadi buron (DPO/daftar pencarian orang) diidentifikasi bernama Fadil alias Bakwan asal Krian, Sidoarjo. "Saat ini para pelaku masih dalam pemeriksaan tim penyidik," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya