Sudah 1 Bulan Mapolsek Dibom Molotov, Pelaku Tak Kunjung Ketemu

Densus 88 Anti Teror saat ini masih bekerja untuk mengungkap pria yang meneror Polsek Bontoala di malam pergantian tahun itu.

oleh Fauzan diperbarui 09 Feb 2018, 03:02 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2018, 03:02 WIB
Bom Molotov dan Ketapel Jadi Senjata Demonstran di Venezuela-AFP-20170427
Demonstran bersenjatakan bom molotov saat demonstrasi menentang Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Rabu (26/4). Hingga kini, bentrokan antara demonstran dan polisi telah menyebabkan 26 orang tewas. (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Makassar - Sebulan berlalu, pihak kepolisian masih belum berhasil menangkap pelaku teror yang melempar bom molotov ke dalam area Markas Polsek Bontoala, Makassar, saat malam pergantian tahun baru, Senin dinihari, 1 Januari 2018 sekitar pukul 03.45 Wita.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengerahkan Densus 88 Anti Teror dari Mabes Polri untuk berusaha menangkap pelaku teror bom molotov yang diduga beraksi seorang diri itu.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani saat ditemui di Markas Polda Sulsel mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya belum mengetahui perkembangan terbaru terkait keberadaan pelaku.

"Saya belum tahu perkembangan dari Densus sudah sejauh mana," kata Dicky kepada Liputan6.com, Rabu, 7 Februari 2018.

Saat ditanya mengenai kendalanya, Dicky pun masih kebingungan karena dia sama sekali belum menerima laporan perkembangan pengejaran pelaku teror bom molotov Polsek Bontoala itu.

"Belum mendapatkan informasi dari Densus apa saja kendalanya," ucap juru bicara Polda Sulsel itu.

Yang jelas, sambungnya, Densus 88 Anti Teror saat ini masih bekerja untuk mengungkap pria yang meneror Polsek Bontoala di malam pergantian tahun itu.

"Densus masih bekerja untuk mengungkap kasus ini," tutupnya.

 

 

 

 

 

Pria Misterius Lempar Bom Molotov

Bom Molotov dan Ketapel Jadi Senjata Demonstran di Venezuela-AFP-20170427
Demonstran melempar bom molotov saat demonstrasi menentang Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Rabu (26/4). Hingga kini, bentrokan antara demonstran dan polisi telah menyebabkan 26 orang tewas. (AFP PHOTO)

Sebelumnya, seorang pria misterius melempari Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bontoala, Makassar dengan bom molotov usai perayaan pergantian tahun tepatnya, pukul 03.45 Wita, Senin, 1 Januari 2018.

Akibat kejadian itu, Kapolsek Bontoala, Komisaris Rafiuddin dan seorang anggotanya, Brigadir Polisi (Brigpol) Yudirsan terluka. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.

Sementara, pelaku berhasil melarikan diri melewati area belakang Mapolsek Bontoala.

"Kedua korban terluka cukup berat akibat terkena serpihan ledakan. Pelaku sendiri kabur," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani beberapa waktu lalu.

Menurut Dicky, polisi telah mengantongi identitas pelaku. Namun, pihaknya masih mencari pelempar bom molotov ke Mapolsek Bontoala Makassar tersebut.

"Beberapa saksi mata sudah diambil keterangannya. Adapun di area belakang Mapolsek juga diamankan barang bukti berupa tas ransel yang isinya bom molotov lainnya milik pelaku," terang Dicky.

Tiga Kali Ledakan

Bom Molotov dan Ketapel Jadi Senjata Demonstran di Venezuela-AFP-20170427
Aktivis oposisi Venezuela bentrok dengan polisi anti huru hara saat demonstrasi menentang Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Rabu (26/4). Hingga kini, bentrokan antara demonstran dan polisi telah menyebabkan 26 orang tewas. (AFP PHOTO)

Kapolsek Bontoala Makassar, Kompol Rafiuddin, mengaku melihat ada orang tak dikenal tiba-tiba muncul di depan Mapolsek Bontoala dan langsung melempar bom molotov ke halaman depan.

"Ledakan sebanyak tiga kali. Pelaku langsung lari lewat belakang," ucap Rafiuddin beberapa waktu lalu.

Setelah ledakan terjadi, dia pun menghubungi tim Penjinak Bom (Jibom) karena khawatir ada ledakan susulan. Tim Jibom Gegana Polda Sulsel tiba di lokasi langsung melakukan sterilisasi dan memasang garis polisi.

"Pelaku pelempar bom molotov masih dalam pengejaran tim gabungan resmob," Rafiuddin menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya