1.500 Bambu Runcing di Monjali Pecahkan Rekor MURI

Proses penancapan bambu runcing di Monjali sudah dimulai sejak 21 Februari 2018 oleh tim panjat tebing Mapala UPN “Veteran” Yogyakarta dan relawan lainnya. Pecah rekor MURI.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Mar 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 16:00 WIB
Monjali
1.500 bambu runcing mengelilingi Monjali pecahkan Rekor MURI. Foto: (Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Monumen Jogja Kembali (Monjali) memecahkan rekor MURI lewat 1.500 bambu runcing berbendera Merah Putih yang terpasang di sekeliling kubah. Pemecahan rekor ini bersamaan dengan peringatan peristiwa bersejarah Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949.

Proses penancapan bambu runcing sudah dimulai sejak 21 Februari 2018 oleh tim panjat tebing Mapala UPN “Veteran” Yogyakarta dan relawan lainnya. Bupati Sleman Sri Purnomo menancapkan bambu runcing terakhir untuk menggenapi jumlahnya pada upacara yang digelar di halaman Monumen Jogja Kembali, Kamis (1/3/2018).

Peserta upacara yang terdiri dari pejabat pemerintah, kepala museum, pelajar, mahasiswa, santri, pecinta alam, dan sebagainya mengenakan janur kuning dan pakaian pejuang.

Tim mahasiswa pecinta alam terdiri dari tim panjat tebing, arung jeram, dan kayak. Sebagian dari mereka bergelantungan di atas puncak kerucut Monumen Jogja Kembali. Ada pula yang menjaga bendera di kolam sisi barat dan timur.

"Bambu runcing dipilih sebagai simbol perlawanan fisik, jiwa, dan raga," ujar Nanang Dwinarto, Ketua Panitia Peringatan SO 1 Maret 1949.

Jumlah 1.500 dipilih karena relevan dengan peristiwa SO 1 Maret 1949, yakni ada 1.500 pejuang dengan persenjataan seadanya, seperti bambu runcing, yang dikerahkan saat itu.

Saksikan video pilihan berikut:

 

Filosofi

Monjali
1.500 bambu runcing mengelilingi Monjali pecahkan Rekor MURI. Foto: (Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Ia menjelaskan Monjali merupakan penanda yang dibangun untuk memperingati peristiwa penting, yakni kembalinya pemerintahan Indonesia dari kekuasaan Belanda.

"Monjali selain sebagai objek wisata juga mempunyai misi pendidikan sehingga harus dilestarikan keberadaannya," ucapnya.

Peristiwa SO 1 Maret menjadi roh sejarah Yogya kembali karena menjadi titik awal pengakuan kedaulatan RI. Sebelum peristiwa itu, Belanda sempat mengatakan dalam perundingan di PBB bahwa Indonesia tidak memiliki tentara nasional dan pemerintahan.

Melalui SO 1 Maret 1949, mata dunia terbuka dan PBB mengetahui eksistensi Indonesia. Setelah itu, terjadi perjanjian Roem Royen yang mengakui kedaulatan RI telah dikembalikan ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

 

Rekor MURI

Monjali
1.500 bambu runcing mengelilingi Monjali pecahkan Rekor MURI. Foto: (Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Deputi Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) Ariani Siregar menyebutkan rekor yang diciptakan oleh Monjali kali ini berada di urutan ke-8349 yang tercatat di museumnya. Sebelumnya, rekor pemasangan bambu runcing terbanyak terjadi pada 24 November 2012.

"Ketika itu lemasangan bambu runcing terbanyak 258 mobil pada 24 November 2012 oleh PT New Ratna Motor Nasmoco Grup Semarang," kata Ariani.

Rekor yang dibuat Monjali mematahkan rekor sebelumnya dan oleh karena itu MURI menganugerahkan piagam. Proses pengajuan pemecahan rekor sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

Ia berharap pemecahan rekor ini menjadi momentum untuk selalu mengingat perjuangan para pahlawan.

"Bagi generasi muda bisa menjadi pembelajaran untuk mempertahankan kesatuan bangsa," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya