Santri Madura Juara Debat Bahasa Arab se-ASEAN

Kontingen santri asal Madura itu mengalahkan pesaingnya dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan sesama kontingen Indonesia.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 07 Apr 2018, 00:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2018, 00:00 WIB
Santri Madura Juara Debat Bahasa Arab se-ASEAN
Kontingen santri asal Madura itu mengalahkan pesaingnya dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan sesama kontingen Indonesia. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Kontingen santri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjuarai debat bahasa Arab tingkat ASEAN. Debat digelar di University Sains Islam Malaysia Senin, 2 April 2018 lalu.

Santri Al-Amien mengalahkan kontingen dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, serta sesama kontingen dari Indonesia. Selain Al Amien, penyelenggara debat juga mengundang Pondok Pesantren Gontor, Tazkiyah, UIN Malang, UIN Jogja, UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah, dan UII.

Debat dipisah menjadi dua kategori, pelajar dan mahasiswa. Kontingen Al-Amien yang diwakili Pondok TMI menang di kategori SMA. Sedangkan, kategori mahasiswa yang diwakili kampus IDIA gugur di perempat final.

Tim Debat TMI Al-Amien terdiri dari empat orang. Mereka adalah Firdaus Ulul Abshor, santri asal Kabupaten Bangkalan, Salman Biltysr, santri Asal Tasikmalaya, dan Ilman Faris asal Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep. Ketiganya dari kelas 5 DIA A.

Terakhir, Ali Sajad adalah santri asal Kecamatan Bluto, Sumenep, dari kelas 3 Intensif A. "Hadiah juara pertama uang 2000 Ringgit dan piagam," kata Hamzah Arsa, juru bicara Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Rabu, 5 April 2018.

 

 

Seleksi Ketat

Santri Madura Juara Debat Bahasa Arab se-ASEAN
Kontingen santri asal Madura itu mengalahkan pesaingnya dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan sesama kontingen Indonesia. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Menurut Hamzah, santri yang dipilih lewat seleksi ketat. Selain pondok TMI dan IDIA, juga melibatkan santri pondok Tahfidzul Qur'an. Dari seleksi itu, tim penguji memutuskan santri yang lolos dari TMI dan kampus IDIA.

Tema debat cukup berat di antaranya "Pembayaran ganti rugi dari negara-negara yang menyebabkan negara-negara yang terkena dampak perubahan iklim merupakan kebutuhan", "Mencegah perusahaan dengan produk yang tidak sehat untuk mensponsori turnamen olahraga adalah yang terbaik", serta "Aliansi militer antar negara ASEAN merupakan kebutuhan".

Selain prestasi tim, santri Al-Amien juga meraih prestasi individu di ajang tersebut. Yakni, Ilman Fariz dua kali terpilih sebagai pembicara terbaik. Firdaus Ulul Abshar dua kali terpilih sebagai pembicara terbaik, sedangkan Salman Biltysr sekali terpilih sebagai pembicara terbaik.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya