Liputan6.com, Yogyakarta Cuaca siang hari yang panas di Yogyakarta tentu akan terobati dengan adanya minuman segar dan dingin. Tapi di Bantul minuman segar itu perpaduan dari kopi dan dawet atau cendol kopi.
Bekti Prasetyo pemilik cendol Kopi Jalan Wates 13,5 km Argodadi, Sedayu, Bantul, mengaku baru beberapa hari menjajakan minuman cendol kopi ini. Hasilnya cendol kopinya diminati pembeli selama baru buka.
"Baru beberapa hari ini, Alhamdulillah lancar sisa sepuluh gelas setiap hari. Tiap hari ini lumayan ada laba sedikitlah dari modal," katanya Sabtu 7 April 2018.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengaku minuman cendol ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu digelutinya. Namun untuk cendol kopi ini, ia membutuhkan waktu cukup lama sampai akhirnya menemukan rasa yang pas.
"Cabang kedua Argosari Sedayu Bantul yang pertama di balai desa Argodadi Sedayu Bantul," katanya.
Tidak mudah memang menemukan komposisi yang pas dalam membuat cendol kopi. Karena tidak ada contoh yang pas dalam membuat cendol kopi. "Seminggu ini otak-atik, lama-lama ketemu juga," katanya.
Cara Buat Cendol
Bekti mengatakan cara membuat cendol kopi sesuai dengan membuat cendol pada umumnya. Namun yang membedakan hanyalah komposisi kopi yang menjadi salah satu bahan.
"Pakai tepung kita lalu kopi disaring tinggal airnya buat campur tepung dimasak dibikin kayak jenang. Tinggal cetak pakai saringan dibentuk cendol," katanya.
Untuk mengeluarkan cita rasa kopi dalam cendol itu ia sudah memiliki kopi pilihan. Sebab, ia pernah mencoba kopi kemasan. Namun, ia menemukan racikan pas dari kopi kemasan tertentu.
"Kopi bubuk kemasan pahitnya pas. Pernah pakai lain coba-coba ya yang pas kemasan tertentu pasnya," katanya.
Ia mengaku mendapat ide membuat cendol kopi dari kebiasaan ngopi. Kemudian ia mencari resep yang pas cendol kopi dengan berbagai percobaan.
"Pernah pakai kopi Lampung kurang juga. Cendol sudah banyak cuma pengin beda aja mau bikin apa yaudah bikin itu aja," katanya.
Â
Advertisement
Cendol Kopi di lidah masyarakat
Hary, warga Yogyakarta, mengaku cendol kopi milik Bekti jadi hal baru bagi dirinya. Sebab selama ini cendol yang makannya berbeda dengan cendol kopi.
"Ada yang baru aja di mulut. Kopinya kerasa tapi segar karena pakai santan gula dan es," katanya.
Ia pun tertarik mencoba makanan ini karena baru menemukan es cendol kopi ini. Sebab ia biasanya meminum cendol ayu khas Banjarnegara.
"Ini baru pertama kali nyoba dan rasanya enak. Kreatif dan unik," katanya.
Hary mengaku dengan harga Rp 2,500 es cendol kopi cukup menarik dicoba. Sebab pembeli akan memiliki pengalaman unik memakan cendol kopi.
"Bisa direkomendasi, kopi pahitnya terasa banget dan enak," katanya.