Liputan6.com, Garut - Kurang dua pekan sejak beroperasi pertama di Garut, sebuah gerai toko baru erafone di Jalan Pramuka, Garut, Jawa Barat digondol kawanan maling dini hari tadi. Sebanyak 600 smartphone, iphone dan laptop berbagai merk, raib dalam kasus itu. Garut
Aditya Yusdiari, 18 tahun salah satu pegawai gerai Erafone Garut mengatakan, kejadian itu diperkirkan berlangsung di atas jam 01.00 Selasa dini hari tadi. Maling yang diperkirakan lebih dari tiga orang tersebut masuk melalui pintu depan gerai, yang sebelumnya menghancurkan pintu toko.
"Ada satu gembok utama yang dirusak, saat pertama kali datang, pintu toko sudah sedikit terbuka," ujar dia saat ditemui Liputan6.com, Selasa sore (24/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adit mengatakan, beberapa saat sebelum toko ditutup pukul 23.00 Senin malam tadi, ada tiga orang mencurigakan menggunakan dua sepeda motor berlalu lalang di sekitar toko, mereka menunjuk-nunjuk toko, seperti memberikan isyarat layaknya orang mau membeli handphone.
Namun saat ditemui petugas jaga, ketiganya langsung pergi tanpa kata. "Sebelum itu juga ada (mencurigkan), kebetulan saya melihat sebab lagi minum di sekitar toko, namun pas ditanya sama langsung saja pergi," kata dia.
Berdasarkan hasil perhitungan sementara yang diperoleh dari penanggung jawab toko, total barang yang hilang berjumlah sekitar 600 unit yang terdiri dari smartphone, samsung, laptop hingga iphone x yang ditaksir berharga Rp 24 juta per unit.
"Rata-rata harga hp yang dicuri berkisar antara Rp 1,3 juta hingga Rp 24 juta paling mahal jenis Iphone X," kata dia.
Gerai Baru Erafone Lemah Pengawasan dan Keamanan
Kapolsek Garut Kota Kompol Uus Susilo mengakui adanya kasus itu. Lembaganya pertama kali mendapatkan informasi tersebut, Selasa pagi tadi beberapa jam paska kejadian berlangsung. "Laporan awal yang kami terima sekitar pukul 08.00 pagi tadi," ujar dia.
Menurutnya, kasus pencurian itu terbilang lihai dan nekat, sebab berada di pusat kota Garut, kawanan maling yang diperkirakan berjumlah empat orang tersebut, berhasil membobol kunci gembok yang terpasang di pintu utama toko salah satu gerai distributor terbesar smartphone di Indonesia itu. "Soal motifnya kita akan terus melakukan penyelidikan," kata dia.
Uus menyatakan, sejak pertama kali beroperasi kurang dari dua pekan lalu, toko baru smartphone bercat merah tersebut berada di bilangan jalan Pramuka tersebut, selalu menjadi tongkrongan banyak warga, selain memiliki halaman yang luas, hingga kini belum ada pagar pembatas termasuk keamanan yang menjaga toko itu.
"Berani juga toko di tengah kota tanpa keamanan yang memadai," kata dia.
Dalam gambar CCTV yang ia peroleh, kejadian diperkirakan berlangsung sekitar pukul 03.40 Selasa dini hari tadi, kawanan pencuri dengan menggunakan masker wajah berjumlah sekitar empat orang, mereka masuk melalui pintu dekan toko dengan cara membobol salah satu kunci gembok yang terpasang di pintu teralis toko.
Saat memasuki toko, para pencuri dengan menggunakan lampu senter, nampak mengamati seluruh ruang sambil berbagi peran mengambil barang yang akan digondol. "Salah satu dari mereka ada yang merusak CCTV hingga akhirnya rusak," ujar Uus menambahkan sambil menunjukan gambar rekaman CCTV paska perusakan itu terjadi.
Melihat mudahnya kawanan pencuri menyatroni toko telekomunikasi itu, lembaganya menyayangkan lemahnya kontrol dan pengawasan yang diterapkan pihak manajemen toko baru tersebut. "Coba cek pagar tidak ada, petugas keamanan atau satpam pun tidak ada, padahal barangnnya kan mahal semua," kata dia.
Meskipun jumlah barang yang digondol kawanan maling terbilang fantastis, namun lembaganya belum bisa memberikan penjelasan ihwal nilai kerugian yang ditimbulkan. "Soal nilai kerugian termasuk total barang yang hilang nanti menunggu hasil lengkap penyelidikan, mohon kerjasamanya jangan terburu-buru," kata dia.
Â
Â
Advertisement