Ada Tumor di Sekujur Tubuh Bonita

Dokter belum memastikan penyebab tumor jinak tersebut bisa menyerang sekujur tubuh harimau betina yang berusia sekitar empat tahun itu.

diperbarui 23 Apr 2018, 21:05 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 21:05 WIB
Harimau Bonita
Bonita adalah harimau ketiga di dunia yang jadi objek penelitian terkait perubahan perilaku. (Foto: Dok. BBKSDA Riau/M Syukur)

Pekanbaru - Harimau Sumatera yang telah menewaskan dua warga di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, teridentifikasi memiliki tumor di seluruh bagian tubuhnya. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap hewan dilindungi bernama Bonita itu.

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan (drh) Andita Septiandini pada tubuh Bonita saat satwa langka tersebut tiba di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, pada Sabtu, 21 April lalu.

"Kemarin sudah kita lakukan operasi tumor di bagian perut kanan satu biji. Tapi, teridentifikasi ada beberapa. Ada lebih dari satu tumor. Itu di seluruh badan," ujar Dita saat dihubungi JawaPos.com, Senin (23/4/2018).

Dokter Dita memang mengikuti dari awal proses penangkapan hingga evakuasi Bonita. Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab tumor jinak tersebut bisa menyerang sekujur tubuh harimau betina yang berusia sekitar empat tahun itu.

"Belum tahu, nanti kita tunggu hasil diagnosisnya. Ini kan baru diagnosis sementara, nanti hasil pastinya kita tunggu hasil dari laboratoriumnya keluar dulu. Nanti akan kita infokan," ucapnya.

Bonita berhasil ditangkap dengan cara ditembak dengan peluru bius sebanyak dua kali. Proses penangkapan Bonita dilakukan saat berada di blok 76-77, Afdeling IV, Kebun Eboni PT Tabung Haji Inti Plantation (THIP), Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, pada Jumat, 20 April 2018, sekitar pukul 06.15 WIB.

Di lokasi favorit itulah Bonita akhirnya ditembak dengan bius. Pada tembakan bius pertama Bonita yang masih dalam keadaan setengah sadar masih sempat berjalan sejauh satu kilometer. Kemudian petugas kembali menembakkan bius untuk kedua kalinya kepada kucing besar itu agar pingsan dan dapat segera dievakuasi.

Setelah pingsan, Bonita langsung dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kandang besi khusus untuk evakuasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian ia dievakuasi dari areal perkebunan eboni PT Tabung Haji Inti Plantation (THIP)‎ ke dermaga perusahaan melalui jalur darat.

Setelah itu, Bonita dibawa ke Kecamatan Tembilahan, Inhil, menggunakan kapal untuk dibawa ke Dharmasraya. Proses evakuasi terhadap Bonita dikawal ketat oleh petugas kepolisian dan TNI.

Baca berita menarik lainnya di JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya