Seperti Suara Bom, Ledakan Petasan di Lawang Malang Tewaskan 1 Warga

Akibat ledakan petasan itu, satu orang meninggal dunia dan satu lagi luka berat. Tiga rumah di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pun luluh lantak.

diperbarui 27 Mei 2018, 21:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 21:15 WIB
Ledakan petasan
Rumah yang diduga menjadi tempat produksi mercon atau petasan luluh lantak akibat ledakan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Foto: Fiska Tanjung/JawaPos.com)

Malang - Warga Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikejutkan oleh suara ledakan menyerupai bom, Minggu pagi tadi. Ternyata, suara ledakan tersebut berasal dari sebuah rumah yang diduga dijadikan sebagai tempat produksi mercon atau petasan.

Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia dan satu lagi luka berat. Korban meninggal diketahui bernama Suin (30). Sedangkan yang terluka bernama Maskur (42).

Maskur mengalami luka berat akibat ledakan petasan tersebut. Setelah kejadian, keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Ledakan mercon tersebut tidak hanya memakan dua korban, tiga rumah luluh lantak. Beradasarkan informasi, ledakan terjadi di rumah Maskur. Salah satu saksi, yang rumahnya bersebelahan dengan korban, Siamah (60) mengatakan, dirinya mendengar suara ledakan seperti bom sekitar pukul 08.00.

"Saya lagi nunggu suami yang sakit. Tiba-tiba dengar suara kayak bom. Pas keluar sudah gelap semuanya," ucap dia kepada JawaPos.com, Minggu (27/5/2018).

Pada saat kejadian, suami Siamah yang semula di kasur juga ikut terjatuh. Dia pun mencoba menyelamatkan suaminya tersebut dengan menyeretnya keluar. Dia tidak mengetahui jika tetangganya tersebut memproduksi mercon. "Tidak tahu. Setiap hari pintunya tertutup," jelasnya.

Siamah sendiri tidak terlalu akrab dengan korban. Pasalnya, korban sendiri jarang bergaul dengan tetangganya.

Akibat ledakan petasan tersebut, rumahnya pun ikut terdampak. Setidaknya tembok serta genting rumahnya mengalami kerusakan. "Dapur belakang yang terkena. Tiga rumah disini juga kena," tandasnya.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Polisi Sita Selongsong Mercon

Petasan, Kembang Api dan Mercon
Ilustrasi Foto Petasan (iStockphoto)

Polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman Maskur (42), Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Hasilnya, polisi membawa barang bukti beberapa selongsong mercon berbagai ukuran yang ada isinya dan sumbu petasan.

Barang bukti tersebut diduga sisa mercon atau petasan yang meledak di rumah tersebut, Minggu pagi tadi, dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Kapolsek Lawang, Kompol Gaguk Sulistiyo Budi mengatakan, barang bukti tersebut segera diamankan untuk mensinyalir adanya ledakan susulan. Selain itu, pihaknya juga segera melakukan penyiraman di sekitar lokasi.

"Sisa sisa itu dilakukan penyiraman agar tidak terjadi ledakan susulan," ujarnya saat meninjau lokasi ledakan, Minggu (27/5/2018), kepada JawaPos.com.

Dia mengungkapkan, pada saat kejadian, tidak ada saksi mata yang mengetahui peristiwa tersebut. Kecuali kedua orang yang menjadi korban, yakni Maskur dan Suin. Suin sendiri meninggal dunia akibat ledakan tersebut.

Sementara, Maskur mengalami luka yang cukup serius, yakni luka bakar sekitar 60 persen. Maskur saat ini sedang kritis dan tengah dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. "Sementara ini, korban belum bisa dimintai keterangan," jelasnya.

Polisi baru sekadar mendapat informasi dari tetangga sekitar yang menolong korban. Namun, lanjut dia, hal itu belum bisa dijadikan informasi bagaimana kronologi peristiwa memilukan tersebut.

Dari hasil olah TKP, polisi mendapati beberapa selongsong mercon bervariasi dan terdiri dari empat ukuran. "Itu yang diamankan sebagai barang bukti," katanya.

Polsek Lawang menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 08.00. "Ada laporan ledakan. Datang ke TKP, dan langsung laksanakan pengamanan serta olah TKP," terangnya.

Dari hasil olah TKP sementara, rumah tersebut merupakan tempat tinggal. Korban sehari hari bekerja serabutan. Suin bekerja sebagai kuli bangunan, sementara Maskur juga bergerak di bidang bangunan.

"Hasil penyelidikan, belum tahu apakah korban setiap tahun memproduksi mercon," ujarnya.

Dari informasi warga setempat, korban juga pernah diamankan oleh pihak kepolisian karena memproduksi mercon. Namun, Gaguk belum bisa memastikan hal tersebut dan masih akan melakukan penyelidikan.

Sementara itu, Kepala Desa Sidoluhur, Mulyoko Sudarsana mengatakan, pihaknya mengaku kaget atas kejadian ini. Pasalnya, selama ini dirinya tidak mengetahui jika ada aktifitas produksi mercon di desanya.

Pihak desa pun sudah melakukan sosialisasi terkait hal tersebut ke masyarakat. "Hampir dalam kegiatan apa pun selalu disampaikan, sosialisasi, dan berikan arahan. Akhir-akhir ini juga," kata dia.

Pasalnya, imbuh dia, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi peristiwa yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya