Liputan6.com, Bandung - Suhu udara di wilayah Bandung, Jawa Barat, kembali diselimuti hawa dingin pada malam hari dan dini hari dalam beberapa hari terakhir. Dari pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung, pada Sabtu, 4 Agustus 2018, tercatat suhu minimum hingga mencapai 16,2 derajat Celsius.
Menurut peneliti cuaca dan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Barat, Muhamad Iid Mujtahiddin, suhu dingin itu masih dipengaruhi musim dingin di Australia. Terutama, kondisi suhu dingin di Australia bagian barat yang diprakirakan suhu udara minimumnya hingga dua hari ke depan mencapai 5-6 derajat Celsius.
"Pola prakiraan angin pada ketinggian 1 kilometer di atas permukaan laut yang umumnya pada periode musim kemarau adalah angin pasat tenggara dari arah Benua Australia, terutama massa udara yg membawa udara dingin dari Australia bagian barat," ucap Iid dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (4/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Iid menambahkan, prakiraan pola angin ini berkontribusi juga terhadap penjalaran dan penurunan suhu udara di wilayah Bandung dan sekitarnya. Selain itu, adanya gangguan regional di Samudra Pasifik bagian barat berupa adanya badai Shanshan yang menyebabkan kondisi angin relatif kencang dalam beberapa hari ke depan dengan kecepatan berkisar antara 36-50 km/jam.
"Oleh karena itu dengan kondisi angin yang relatif kencang ini perlu diwaspadai untuk info cuaca daratan terhadap potensi pohon tumbang ataupun objek-objek tertentu yang mudah roboh atau patah," tutur Iid.
Ia menjelaskan, kondisi angin seperti ini berpengaruh terhadap prakiraan tinggi gelombang laut maksimum terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat yang diprakirakan hingga 3 hari ke depan mencapai 4 meter. Dengan demikian, diimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sambil menunggu kondisi gelombang relatif aman.
Adapun suhu maksimum, BMKG memperkiakan pada posisi 29,2 derajat Celsius. Pada siang hingga dini hari keesokan harinya, seluruh Bandung kembali berpotensi berawan. Pada pagi hingga siang hari, kecepatan angin di kisaran 5-15 kilometer/jam disertai dengan kelembapan udara 40-84 persen.
Selama periode musim kemarau dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering.
"Maka diimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit. Salah satunya dengan berpergian keluar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran," imbaunya.
Dari pantauan Liputan6.com, umumnya warga mengenakan pakaian hangat saat keluar rumah, entah itu jaket tebal bahkan jaket waterproof. Meski demikian, masih saja ada anomali. Betapa tidak, ada warga yang berani menantang hawa dingin.
Saat reportase berlangsung, tiba-tiba melintas wanita naik sepeda motor hanya mengenakan jaket tipis dan hanya mengenakan hot pants. Belum sempat diwawancarai, si wanita yang terksan kegerahan itu sudah melintas ke arah Lembang, ke daerah yang lebih dingin lagi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cuaca Cerah Bandung Raya dan Gelombang Tinggi
Memasuki akhir pekan ini cuaca cerah diperkirakan terjadi di Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Hal itu berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung.
Menurut prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Bandung Jadi Hendarmin, pada umumnya prakiraan cuaca pada hari ini cerah berawan hingga berawan di pagi, siang, malam sampai dini hari nanti. Jadi menyebutkan, suhu udara pada kondisi cuaca ini berkisar pada 17-29,2 derajat Celcius.
"Untuk kelembaban udara berkisar 40-80 persen ditambah kecepatan angin pada umumnya dari arah Tenggara berkecepatan 5-15 Kilometer per jam," kata Jadi Hendarmin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Bandung, Sabtu (4/8/2018).
Jadi Hendarmin menjelaskan, kondisi itu berlaku di kawasan Bandung bagian utara, selatan, timur, barat, dan tengah. Kecepatan angin yang diperkirakan terjadi saat ini memicu ketinggian gelombang di perairan selatan Jawa Barat mencapai enam meter.
Atas adanya perkiraan terjadinya gelombang tinggi itu, masyarakat yang berada di pesisir dan sedang berwisata agar mewaspadainya. BMKG sendiri telah menerbitkan peringatan dini terkait adanya gelombang tinggi tersebut.
"Tinggi gelombang maksimum di perairan sebelah utara Jawa Barat berkisar 1-5 meter dan di sebelah selatan Jawa Barat mencapai 4-6 meter," ujar Jadi.
Advertisement