Dampak Gempa 3,6 SR yang Mengguncang Pangalengan

BMKG menyatakan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,24 LS – 107,67 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 kilometer arah barat laut Garut.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 18 Agu 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2018, 05:00 WIB
info gempa BMKG
info gempa BMKG. (Dok. BMKG/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 3,6 Skala Richter (SR) di Garut, Jawa Barat, pada Jumat (17/8) pukul 15.19 WIB.

BMKG menyatakan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,24 LS–107,67 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 kilometer arah barat laut Garut, pada kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan hasil analisis BMKG, wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, terdampak guncangan gempa.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di sekitar Pangalengan dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II  MMI).

Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

"Ditinjau dari lokasi dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Garsela," kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Joko Siswanto dalam keterangan tertulisnya.

Hingga berita ini diturunkan, hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG, karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut.

"Khusus masyarakat yang berada dekat dengan pusat gempa dan merasakan guncangan gempa, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbaunya.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya