Pemkot Semarang Jamin Tak Ada Sapi Pemakan Sampah Dijual di Semarang

"Sampai sekarang tidak ada sapi sampah yang dijual di Semarang! Saya nggak tahu jualnya di mana, tapi pastinya di luar Semarang. Khusus sapi Jatibarang tidak dijual di sini," kata Rusdiana, kepala Dinas Pertanian Kota Semarang.

diperbarui 20 Agu 2018, 02:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 02:00 WIB
Sapi pemakan sampah
Sejumlah sapi berkeliaran dan memakan sampah di TPA Jatibarang, Kota Semarang, beberapa waktu lalu. (foto: Liputan6.com / Semarangpos.com/Imam Yuda S)

Semarang - Dinas Pertanian Kota Semarang menjamin tidak ada daging sapi yang mengandung timbal yang dijual di wilayah ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu. Meski pun, menjelang perayaan Hari Raya Kurban atau Iduladha, masih banyak sapi pemakan sampah yang berkeliaran di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, W.P. Rusdiana, saat melakukan pemeriksaan hewan ternak yang dijual untuk daging kurban di Jl. Jolotundo, selatan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu 15 Agustus 2018.

"Sampai sekarang tidak ada sapi sampah yang dijual di Semarang! Saya nggak tahu jualnya di mana, tapi pastinya di luar Semarang. Khusus sapi Jatibarang tidak dijual di sini," kata Rusdiana, dilansir solopos.com.

Rusdiana mengakui hingga kini memang masih banyak peternak yang melepaskan sapi dan meliarkan ke lokasi TPA Jatibarang. Pantauan Semarangpos.com di lokasi TPA Jatibarang, memang masih banyak sapi pemakan sampah di lokasi tersebut. Bahkan, sapi-sapi itu banyak yang bermukim di kandang yang letaknya di pinggir jalan sepanjang lokasi TPA Jatibarang.

Rusdiana menambahkan sebenarnya pihaknya terus mengencarkan sosialisasi kepada para peternak di kawasan Jatibarang agar tidak membiarkan sapinya berkeliaran di TPA dan mengonsumsi sampah. Hal itu dikarenakan sapi yang memakan sampah dagingnya akan mengandung logam timbal dan tidak baik dikonsumsi.

"Kalau pun mau dijual, mereka harus mengarantina sapi lebih dulu selama tiga bulan. Hal itu untuk menetralisir kandungan timbel dalam daging sapi. Setelah itu, akan dilakukan pengecekan kesehatan hewan oleh petugas kami sebelum diizinkan dijual," kata Rusdiana.

Rusdiana mengaku hingga saat ini tidak ada sapi di Jatibarang yang meminta untuk dilakukan pengecekan kesehatan. Praktis, pihaknya pun tidak pernah mengeluarkan surat perizinan agar sapi-sapi dari Jatibarang dijual, terutama untuk hewan kurban.

"Kami tahu penjual [hewan kurban] yang ada di Semarang dari mana saja. Jadi tidak ada sapi pemakan sampah yang dijual di sini. Saya nggak tahu jualnya di mana. Mungkin ke luar kota," kata Rusdiana.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Ikuti berita menarik lainnya dari solopos.com di tautan ini.

Simak video menarik pilihan berikut di bawah:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya