Sepotong Cerita Warga Korban Gempa Dirikan Salat Idul Adha di Kaki Gunung Rinjani

Gema takbir baru berkumandang usai salat subuh hingga jelang pelaksanaan salat Idul Adha di kaki Gunung Rinjani.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2018, 12:00 WIB
[Bintang] Gempa Lombok, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Rinjani
Inilah video yang memperlihatkan kepanikan para pendaki di Gunung Rinjani saat gempa Lombok terjadi pada Minggu (29/7/2018) pagi. (Istimewa)

Liputan6.com, Mataram - Warga terdampak gempa 6,9 skala Richter (SR) di Sembalun Lawang yang berada di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menjalankan salat Idul Adha dengan memanfaatkan sejumlah lokasi, dari halaman bangunan sekolah dasar sampai jalan.

Mereka tak menggunakan masjid yang ada karena khawatir kelayakan bangunan ibadah itu.

Sejak pukul 06.30 Wita, warga sudah beranjak meninggalkan tenda darurat yang ada di halaman rumahnya untuk menuju lokasi salat Idul Adha. Mereka membelah udara dingin yang bisa mencapai angka 10 derajat Celsius karena hujan lebat mengguyur kawasan itu sejak Selasa sore, 21 Agustus 2018, hingga malam tiba.

Gema takbir mulai terdengar usai Salat Subuh. Malam sebelumnya, warga tak menggemakan takbir karena memilih beristirahat di tenda darurat.

Salah satu lokasi pelaksanaan salat Idul Adha adalah di SDN 3 Sembalun Lawang. Ratusan warga khidmat mendengarkan khatib yang memberikan ceramah memaknai berkurban dan cobaan dari bencana gempa dan longsor yang dialami.

Khatib Abu Yazid memberikan ceramah mengenai Nabi Ibrahim yang berkorban menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT dengan mengurbankan anaknya. Ia juga mengingatkan adanya musibah bencana alam saat ini merupakan peringatan agar warga tidak lalai menjalankan perintah Allah SWT.

"Kita jangan lalai menjalankan perintahnya," katanya, dilansir Antara.

Dia juga mengajak warga mengintrospeksi diri. Ia menyebut bencana bisa jadi diakibatkan oleh perzinahan, minuman keras, dan alat musik yang dijadikan pembukaan sebelum tidur.

"Karena itu, kita kembali lagi kepada Allah SWT, memanggil terus kepada Allah SWT," katanya.

Sementara itu, tokoh pemuda Sembalun Lawang, Rosidin Sembahulun, menyebutkan suasana salat Id kali ini benar-benar berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Gempa terus terjadi bahkan pada Selasa malam gempa susulan terjadi kembali. Kita benar-benar tengah mendapatkan ujian," katanya.

Usai salat Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang berasal dari sumbangan pribadi warga setempat maupun donatur dari Jakarta.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya