Pria Ber-KTP Pelajar Tertangkap Bawa 153 Amunisi Saat Masuk Bandara Timika

Polisi bekerja ekstra keras menyelidiki keterkaitan RW, pria ber-KTP pelajar dengan warga Polandia yang ditangkap karena terlibat separatisme Papua.

diperbarui 13 Sep 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2018, 11:30 WIB
Diselidiki, Keterkaitan Pembawa Amunisi dengan Warga Polandia
RW dalam pemeriksaan di Polsek KP3 Udara Bandara Timika. (Foto: Liputan6.com/kabarpapua.co/Polda Papua)

Jayapura - Aparat Polda Papua masih memeriksa keterkaitan RW dengan warga Polandia yang menyokong gerakan separatisme di Papua. RW adalah seorang pemuda 20 tahun yang membawa amunisi di Bandara Moses Kilangan Timika. Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan bahwa RW murni hasil binaan kelompok kriminal bersenjata.

Polisi mengaku kesulitan memeriksa RW, karena keterangan yang diberikan selalu berubah-ubah. Penyidik terus menganalisa keterangan RW. Keterangan RW sebagai pelajar juga tidak benar.

"Saat ditelusuri, RW telah menyelesaikan pendidikan SMA beberapa tahun lalu," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, Rabu 12 September 2018.

RW ditangkap saat masuk alat pendeteksi di Bandara Moses Kilangin Timika. Ia hendak melanjutkan perjalanannya ke Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.

Ada 153 amunisi yang disimpan dalam tas kresek warga hitam di ransel RW yang terdeteksi. Petugas bandara langgsung menyerahkan RW kepada Polsek KP3 Udara Bandara Moses Kilangin Timika.

Saat diperiksa, KTP RW berstatus pelajar. Dalam penangkapan itu, ditemukan juga barang bukti uang tunai sebanyak Rp 110 juta.

RW datang ke Mimika dengan menggunakan pesawat pada 5 September 2018. Ia lalu bermalam di salah satu hotel yang ada di Mimika.

Keesokan harinya,RW bertemu dengan rekannya lalu pergi ke suatu rumah dan bertemu dengan beberapa orang. Namun, belum jelas apakah mereka dari kelompok separatis.

"Dari tempat itulah, RW mendapatkan amunisi. Dia memang kenal dengan orang-orang yang ditemuinya, namun sampai saat ini pengakuan RW untuk membuktikan siapa saja orang yang dia temui itu juga tak jelas," kata Kabid Humas.

Peluru yang dibawa RW merupakan peluru kaliber 5,6 mm. RW sempat menawarkan imbalan kepada petugas agar dilepaskan namun petugas melapor ke atasan dan diteruskan ke pihak berwajib. Belum diketahui keterkaitan RW dengan warga Polandia penyokong gerakan separatisme di Papua.

"Kami masih menelusuri jaringan kelompok bersenjata di Yahukimo, termasuk apakah RW ada kaitannya dengan warga Polandia yang di tangkap beberapa waktu lalu di Wamena. Atau apakah RW hanya seorang kurir atau RW sudah menjadi bagian dari kelompok bersenjata itu," katanya. (Liza Indriyani)

Ikuti berita menarik lainnya dari kabarpapua.co di tautan ini.

Simak video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya