Liputan6.com, Palu - Top 3 berita hari ini, gempa magnitudo 7,4 disertai tsunami meluluhlantakkan Palu, Donggala, dan sekitarnya di Sulawesi Tengah. Ribuan orang tewas, ratusan luka berat, dan ribuan orang kini mengungsi dan tersebar di hampir puluhan titik.
Saat gempa, tanah yang dipijak terguncang keras. Bak gelombang, ia lalu menenggelamkan ratusan rumah yang berdiri di atasnya. Pascagempa, suara-suara lirih untuk meminta pertolongan terdengar dari dalam tanah.
Meski harapan tipis, itu artinya masih ada secercah harapan bagi para petugas Tim SAR untuk menemukan banyak koban gempa Palu yang masih hidup.
Advertisement
Namun, tahukah kita darimana Kota Palu berasal? Menurut sejarah, Palu dulunya merupakan kerajaan yang sangat berpengaruh.
Sementara, dari namanya, kota Palu berasal dari kata Topalu'e artinya tanah yang terangkat. Daerah ini awalnya lautan. Gempa dan pergeseran lempeng (palu koro) mengangkat daerah yang tadinya lautan tersebut.
Usai Palu, giliran Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diguncang gempa. Hingga, Selasa, 2 Oktober 2018, tercatat belasan gempa susulan terjadi.
Kekuatan gempa bervariasi, namun tidak menimbulkan tsunami. Namun, sejumlah fasilitas umum seperti gedung, sekolah, jalan, mengalami kerusakan yang cukup parah.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Palu Pernah Jadi Kerajaan Berpengaruh, Muncul dari Dasar Laut Usai Gempa?
Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa. Kota Palu menjadi salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun.
Bagaimana sejarah peradaban di Palu?
Seperti dilansir di situs resmi pemerintah setempat, Palu adalah kota baru yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt menguraikan bahwa Palu merupakan tempat baru dihuni orang (De Aste Toradja’s van Midden Celebes).
Awal mula pembentukan kota Palu berasal dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja.
2. Disdik Pekanbaru Minta Sekolah Razia Minuman Torpedo dan Tangan Siswa
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran terkait pengawasan makanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah.
Surat dikeluarkan pasca pemberitaan 56 pelajar disalah satu Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru menyayat tangan diduga karena terpapar zat Benzodiazepine.
"Karena zat Benzodiazepine biasanya digunakan di dunia medis untuk pasien yang cemas dan tertekan, itupun hanya digunakan dalam pengobatan jangka pendek," sebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal.
3. Diguncang 13 Kali Gempa, Gedung Sekolah di Pulau Sumba Retak
Guncangan gempa mengkibatkan aspal di atas badan jembatan Wula yang ada di Desa Wula, Kecamatan Wula Waijelu, Sumba Timur retak.
Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, hingga pukul 12.00 Wita, sudah 13 kali gempa mengguncang Pulau Sumba. Namun, gempa tidak menimbulkan tsunami.
Selang beberapa menit kemudian gempa dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang kabupaten itu dengan kedalaman yang sama, yakni 10 kilometer.
* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.
Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan
Saksikan video pilihan di bawah ini: