Harga Bawang Anjlok, Begini Siasat Petani agar Tak Merugi

Anjloknya harga bawang membuat sejumlah petani di Probolinggo mencari inisiatif demi mengurangi kerugian.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Okt 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 17:00 WIB
Harga Bawang Anjlok
Foto Dian Kurniawan/ Liputan6.com

Liputan6.com, Probolinggo Harga bawang anjlok membuat sejumlah petani di Probolinggo mencari inisiatif demi mengurangi kerugian. Salah satu caranya, yakni dengan cara menjadikan bawang merah goreng.

Hal ini dikatakan oleh salah satu petani bawang merah asal Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Riko Wibowo. Dia mengaku, saat ini harga bawang merah di pasaran tergolong murah. Per kilogramnya hanya dihargai sekitar Rp 5-9 ribu.

"Harga itu sangat tidak menguntungkan petani. Sebab, hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya modal tanam," katanya, Minggu (7/10/2018). Agar petani bisa memperoleh keuntungan dan terhindar dari kerugian, Riko memilih untuk mengolah bawang merah mentah menjadi bawang goreng.

Namun, dengan upaya pengolahan bawang merah mentah menjadi bawang goreng, Riko mengaku membutuhkan biaya pengupasan dan penggorengannya.

"Namun, ketika dihitung masih ada hasil, sehingga hasil panen tidak rugi. Dalam per kilogramnya bawang goreng saya jual seharga Rp 40 ribu," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh warga lainnya, Rahmat. Dia mengaku, kalau saat ini harga bawang memang murah.

"Petani harus mengelola lagi menjadi bawang goreng," ungkap Rahmat.

Sebab, jika petani memaksakan untuk menjual bawang merah mentahnya, maka petani sulit mendapatkan keuntungan.

"Maka hanya ada dua solusi untuk bisa terhindar kerugian, petani bawang merah harus mengubah menjadi bawang goreng atau menunda penjualan," kata Rahmat menambahkan.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya