Puluhan Tahun Berdiri, Desa di Sleman Ini Baru Temukan Tanggal Lahirnya

Pandowoharjo diketahui asal-usulnya setelah penelusuran masa lalu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 02 Nov 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 09:00 WIB
Pandowoharjo
Desa Pandowoharjo di Sleman baru menemukan hari jadinya setelah bukti-bukti sejarah ditemukan (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Pandowoharjo, sebuah desa di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, akan merayakan hari jadi yang pertama pada 11 November mendatang. Sekalipun sudah berdiri puluhan tahun secara de jure, desa yang terdiri dari 22 dusun ini ternyata baru saja menemukan tanggal lahirnya.

"Perayaan hari jadi yang pertama Desa Pandowoharjo ini dibilang unik karena baru pertama kali setelah dikeluarkan Peraturan Desa (Perdes) Nomor 4 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Desa Pandowoharjo," ujar Catur Sarjumiharta, Kepala Desa Pandowoharjo, dalam jumpa pers di balai desa, Kamis (1/11/2018).

Ia bercerita, penetapan 11 November sebagai tanggal lahir Pandowoharjo berdasarkan pengumpulan data dan informasi terkait dari masa lalu. Salah satunya, SK bupati kala itu yang diberikan kepada jogoboyo (sekarang kepala urusan pemerintahan) tertulis tanggal 11 November.

Sementara, dari penelusuran sejarah juga diketahui Pandowoharjo berdiri lebih awal dua tahun ketimbang kebanyakan desa di DIY. Rata-rata desa di DIY berdiri secara resmi setelah Maklumat Gubernur 19 April 1948.

"Diperkirakan Pandowoharjo berdiri pada 1946 karena kepala desa pertama Harjopurwito hanya menjabat selama enam bulan," ucap Catur.

Ia meyakini 1946 sebagai tahun kelahiran Pandowoharjo berdasarkan cerita dari keturunan Harjopurwito yang mengatakan cucu pertama Harjopurwito lahir pada 1947 dan ketika itu sang kakek sudah menjabat sebagai kepala desa. Tanggal dikeluarkannya SK dan tahun kelahiran cucu pertama itulah yang diyakini menjadi dasar penentuan hari jadi Pandowoharjo.

Catur menilai keberadaan Pandowoharjo yang lebih awal ketimbang desa lainnya membuat desa berpenduduk sekitar 13.500 jiwa itu memiliki peran penting dalam penggabungan wilayah desa di DIY.

Pandowoharjo pada mulanya terdiri dari lima kelurahan lama, yakni Tracap, Brayut, Jabung, Sawahan, dan Majegan. Saat ini, desa yang terletak di dekat ibu kota kabupaten ini memiliki 102 RT dan 45 RW serta lebih dari 30 unsur lembaga.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Sosioteatrikal Terjadinya Pandowoharjo

Pandowoharjo
Desa Pandowoharjo di Sleman baru menemukan hari jadinya setelah bukti-bukti sejarah ditemukan (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Rangkaian kegiatan untuk memperingati hari jadi yang pertama Pandowoharjo sudah dimulai sejak 21 Oktober lalu. Beragam kegiatan digelar untuk meramaikan perhelatan besar pertama kalinya, antara lain, pekan olahraga daerah, bersih dusun, kenduri, sarasehan dan peluncuran buku sejarah Pandowoharjo, dan gelar UMKM.

Puncak acara ditutup upacara serta pementasan sosioteatrikal Hadeging Pandowoharjo di Lapangan Pandowoharjo pada Minggu, 11 November 2018.

Pementasan itu melibatkan lebih dari 300 orang yang diperankan oleh bregada yang mewakili lima kelurahan lama.

"Acara ini melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk musik dibantu oleh Korps Musik Ajenmrem 072 Yogyakarta," ujar Aditya Noor, seksi acara hari jadi Pandowoharjo.

Selain pementasan sosioteatrikal bertajuk Praja Panca Tunggal, acara puncak juga dimeriahkan panggung seni dan budaya. Salah satunya kelompok gamelan Lintang Krinan.

Perhelatan yang dimulai pukul 14.00 WIB ini digelar meriah, termasuk mengundang Gubernur DIY beserta jajarannya.

"Ini perayaan hari jadi pertama kali, jadi semua dipersiapkan matang dan bisa menjadi hiburan serta mengedukasi masyarakat tentang seluk-beluk Pandowoharjo," kata Adit. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya