Melongok Desa Terisolir Bagan Asam di Kalimantan Barat

Lupakan soal aspal mulus. Jalan yang harus kami lalui adalah perkebunan sawit milik perusahaan swasta, yang tanahnya masih merah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 31 Okt 2018, 19:54 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 19:54 WIB
Bagan Asam
Suasana terisolir Desa Bagan Asam di Kalimantan Barat. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Sangau - Jarum jam menunjukkan pukul 10.45 WIB saat rombongan Kodam XII/ Tpr TNI AD tiba di Desa Bagan Asam, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ini adalah pengalaman pertama Liputan6.com menapaki kaki di salah satu desa terisolir di Provinsi Kalimatan Barat.

Perjalanan untuk menuju Desa Bagan Asam tidaklah mudah. Kami harus menempuh perjalanan kurang lebih empat jam dari Kota Pontianak, Senin 29 Oktober 2018, dengan menggunakan kendaraan roda empat. Suasana Kota Pontianak pukul 06.30 WIB, saat kami berangkat cukup sibuk.

Hiruk pikuk Kota Pontianak pun sirna saat mobil yang kami tumpangi melaju ke Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan yang mengubungkan lima provinsi di Kalimantan. Mulusnya aspal Jalan Trans Kalimantan kami akhiri, kala mobil harus berbelok ke Tayan untuk menuju Desa Bagan Asam.

Lupakan soal aspal mulus. Jalan yang harus kami lalui adalah perkebunan sawit milik perusahaan swasta, yang tanahnya masih merah. Kanan-kiri kami hanya disuguhi pemandangan pohon sawit. Perkebunan sawit yang sangat luas itu adalah satu-satunya akses jalan menuju Desa Bagan Asam.

Kemudian, kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Dusun Bagan Asam melewati sungai Labai dengan menggunakan speedboat, sekitar satu jam. Ini merupakan transportasi satu-satunya bagi masyarakat Desa Bagan Asam yang ingin berpergian ke Kecamatan/Kabupaten.

Uang yang harus disiapkan masyarakat adalah Rp 500.000 untuk pulang-pergi. Para sopir speedboat dan penumpang pun harus super hati-hati sebab di sungai Labai ini banyak buaya yang muncul ke permukaan, terutama pada musim kemarau.

"Kalau satu speedboat biasanya 500.000, tapi pulang pergi," ucap sopir speedboat.

 

Disambut Pemuka Desa

Desa Bagan Asam
Suasana terisolir Desa Bagan Asam di Kalimantan Barat. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Sesampainya di Dusun Bagan Asam kami langsung disambut oleh kepala desa, kepala dusun, pemuka adat, pemuka agama, serta masyarakat. Bisa terlihat di raut wajah, mereka sangat antusias dan bahagia dengan kedatangan para TNI AD.

Mengapa tidak, Kodam XII Tanjungpura melalui program Karya Baktinya memberikan harapan baru kepada mereka dengan membuka dan pembuatan jalan daerah terisolir di Desa Bagan Asam, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau. Pekerjaan ini melibatkan personel gabungan dari Yonzipur 6/SD dan personel Kodim 1204/Sanggau dibantu dengan masyarakat Desa Bagan Asam.

Masyarakat Dusun Bagan Asam berharap dengan dibukanya akses jalan ini dapat meningkatkan kesejahteraan. Pasalnya, Pembuatan jalan ini menghubungkan Desa Bagan Asam dengan Desa Teraju sepanjang 19,8 Kilo Meter.

"Semoga dengan adanya jalan ini hidup kami lebih sejahtera kami bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya," kata Pendeta Ridu Wisnu Pratama saat ditemui.

Menurut dia, akses jalan ini merupakan impian warga Bagan Asam selama berpuluh-puluh tahun. Untuk itu, Ridu juga berharap akses jalan yang dibuka oleh TNI AD ini dapat memudahkan masyarakat untuk megurus administrasi di Kecamatan.

"Yang perlu kami sampaikan berhubungan dengan pembangunan jalan ini ucapan terima kasih kami kepada Bapak Pangdam XII Tanjungpura yang sudah bersedia membangun akses jalan di daerah kita. Memang selama ini menjadi kerinduan masyarakat sudah berpuluh-puluh tahun karena jalan ini salah satu kerinduan terbesar bagi kami masyarakat," jelasnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya