Liputan6.com, Cirebon - Gerakan jari tangan yang lihai serta terampil dari Wong Artha mampu menghasilkan sebuah karya seni yang berbeda.
Wong Artha merupakan satu dari seniman lukis di Cirebon yang menggunakan jari tangan sebagai pengganti kuas. Goresan tinta lukis yang dibuatnya sendiri mampu mengeksplorasi karya impresionis nya.
Advertisement
Baca Juga
Selain berbeda, melukis dengan menggunakan media tangan menjadi kepuasan tersendiri.
"Di situ saya dituntut bagaimana memanfaatkan tiga bagian tubuh dalam satu titik menjadi sebuah karya. Indera perasa atau tangan, hati serta dua otak kanan kiri," kata Wong kepada wartawan, Senin (19/11/2018).
Menurutnya, melukis dengan menggunakan jari tangan lebih bebas dan memuaskan. Dia menyebutkan, jika menggunakan koas, pelukis harus menggunakan beberapa teknik.
Seperti teknik sapuan, konsep dan adukan cat hingga tingkat kehalusan dalam setiap goresan. Di mengaku, melukis dengan menggunakan jari tangan lebih bebas dan imajinatif.
Dia menuturkan, aksi melukis dengan jari tangan tersebut dilakukan secara spontan. Bahkan, aksinya cukup menarik perhatian masyarakat dalam setiap kegiatan.
"Melukis seperti ini saya bebas berimajinasi sesuai pikiran hati dan keinginan dari objek yang akan saya lukis dengan tanggan sendiri. Cat lukis juga tidak perlu diaduk dahulu," ujar dia.
Inspirasi
Dia mengaku menekuni seni lukis menggunakan jari tangan selama empat tahun. Tercatat, jumlah karyanya mencapai 100 dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Tidak hanya di Indonesia, karya Wong Artha juga laku dan terjual oleh kolektor di luar negeri. Seperti Singapura, Belanda dan China.
"Tema lukisan jari tangan saya lebih ke abstrak, sosial tradisi karena dilakukan spontan dan langsung terbeli bahkan dirumah saya sendiri saja tidak simpan," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Wong mengaku karyanya terinspirasi dari maestro seni lukis Indonesia asal Cirebon Affandi Koesoema. Bagi dia, Affandi adalah salah satu sesepuh seniman lukis yang menginspirasi.
"Saya anggap kakeknya pelukis apalagi Affandi adalah putera daerah dan saya lahir di Cirebon," ujar dia.
Dia meyakini karya semua karya seni yang ada di Indonesia tidak memiliki batasan. Oleh karena itu, Wong mengatakan karya lukisnya tidak memiliki pakem tertentu.
Wong mengaku pernah melukis dengan menggunakan bahan lain selain cat yakni serbuk genteng dan tanah liat. Menurut dia, tidak ada kesulitan untuk berkarya.
"Bisa karena terbiasa memang ada eksperimen dulu dan pernah gagal tapi ketika ditekuni ketemu hasilnya bagus dan itu jadi identitas tersendiri," tutur Wong.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement