Narapidana Teroris Jaringan Bom Panci Meninggal Dunia

Narapidana teroris jaringan bom panci, Wawan Prasetyawan alias Wawan bin Sukiman, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu malam (16/12/2018).

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 18 Des 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2018, 09:00 WIB
Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Narapidana terorisme, Wawan Prasetyawan alias Wawan bin Sukiman dikabarkan meninggal dunia pada Minggu malam (16/12/2018). Tersangka teroris jaringan bom panci yang ditahan di Lapas Batu Musakambangan, Cilacap, Jawa Tengah ini masih menjalani sisa masa hukumannya yang tinggal lima tahun.

Juru Bicara Polres Cilacap, AKP Bintoro Wasono mengatakan Wawan masuk ke Instalasi Gawat Darurat rumah sakit umum daerah (RSUD) Cilacap pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.

Meski telah memperoleh perawatan maksimal, Tuhan berkehendak lain. Kondisi Wawan teroris bom panci terus memburuk meski telah dirawat di ICU.

"Ya kita ngawal juga. Kan sempat masuk ke rumah sakit. Ya pas dirawat itu, sampai dia meninggal itu dijaga oleh kepolisian," ucap Bintoro.

Bintoro mengemukakan, kondisi kesehatan Wawan memang sudah menurun sejak berada di Lapas Nusakambangan. Sebab itu, sesampai di RS, napi jaringan bom panci ini dirawat di IGD dan lantas masuk ICU.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Penyebab Meninggal Dunia

Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Pada Senin Dinihari, Wawan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Bintoro menerangkan, keluarga Wawan sebelumnya telah dihubungi saat ia dilarikan ke RSUD Cilacap ketika kondisi Wawan memburuk. Karenanya, pada Senin dini hari, keluarganya langsung tiba di Cilacap.

"Kalau sakitnya kurang tahu persis ya. Karena itu, pertimbangan dokter. Kalau sudah ngedrop betul, ya akhirnya dirawat di rumah sakit. Sudah kita serahkan ke keluarganya," ungkap Bintoro.

Sementara itu, Kepala Lapas Batu sekaligus Koordinator Kalapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Hendra Eka Putra mengatakan, Wawan mengalami serangan jantung. Penyakit mendadak ini sebenarnya mulai dirasakannya sejak Sabtu, 15 Desember 2018.

Saat itu, Wawan mengeluh perut mual. Setelah dirawat, kondisi kesehatannya sempat membaik.

"Sakit jantung ya. Memang kalau sakit jantung itu tidak ada gejala-gejala. Perutnya itu mual. Akhirnya kita bawa ke rumah sakit," kata Hendra.

Akan tetapi, kesehatan Wawan kembali menurun pada Minggu pagi. Ia pun kemudian dilarikan ke RSUD Cilacap.

Dokter dan tim medis pun berupaya menyelamatkan Wawan yang anfal. Namun Wawan tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia pada Minggu malam.

"Setelah dirumah sakit itu kena, anfal. Itu hari Sabtunya itu kan dia mengeluh. Minggu itu kan dia mual-mual, dikira maagnya kambuh," ungkap Hendra menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya