Penumpang Kereta Masa Nataru 2019 Naik 8,7 Persen, Tren Baru Angkutan Massal?

Dengan harga tiket yang kompetitif, kereta api semakin populer sebagai pilihan moda transportasi massal darat.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 10 Jan 2019, 09:31 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 09:31 WIB
Ilustrasi – kereta api melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – kereta api melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Kondisi jalan raya sukar diprediksi, kadang rusak, sering pula macet. Ini merupakan alasan mengapa kereta api cepat menanjak sebagai moda transportasi darat yang peminatnya terus meningkat.

Salah satunya, terlihat dari jumlah penumpang pada masa angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) 2018-2019 ini. Dibanding masa Nataru sebelumnya, jumlah penumpang naik sebesar 8,7 persen.

Tepat waktu, bebas macet dan harga tiket kereta yang kompetitif membuat kereta api banyak digemari.

Meningkatnya jumlah penumpang itu juga memperlihatkan ada pergeseran tren transportasi masyarakat yang sebelumnya menggemari kendaraan pribadi, menjadi pengguna transportasi massal. Salah satunya kereta api.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, mengatakan hingga berakhirnya masa angkutan Nataru 2019, 6 Januari 2019, penumpang berjumlah 274.739 orang atau naik sebesar 22.023 penumpang dibanding tahun 2018 yang hanya 252.716 orang.

"Sekitar naik 108,7 persen, dibanding Nataru tahun 2017-2018," ucap Supriyanto, Selasa, 8 Januari 2019.

Menurut Supriyanto, peningkatan volume penumpang itu menunjukkan bahwa penggunaan moda transportasi massal semakin populer di tengah masyarakat. Untuk perjalanan jarak jauh, kendaraan pribadi perlahan bukan lagi menjadi pilihan utama.

Hal itu juga ditunjukkan pada masa Nataru 2018-2019. Meski sudah mengoperasikan kereta api tambahan, selama masa angkutan Nataru ini, PT KAI tak bisa melayani kebutuhan tiket penumpang, terutama pada masa puncak volume.

Penumpang Naik Meningkat 29 Persen di Purwokerto

Suasana Stasiun Sidareja, wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Suasana Stasiun Sidareja, wilayah Daop 5 Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Tiket habis itu terjadi pada tanggal 23-25 Desember 2018 dan 1-3 Januari 2019. Calon penumpang kereta di wilayah Daop 5 Purwokerto kehabisan tiket lantaran sudah dipesan oleh calon penumpang dari wilayah Daop lain.

"Tidak ada permasalahan atau kendala yang cukup berarti dalam masa angkutan Nataru. Hanya memang ada beberapa complain calon penumpang terkait dengan ketersediaan tiket," dia menerangkan.

Dia mengklaim, pada Nataru 2018-2019, PT KAI Daop 5 Purwokerto berhasil melampaui target jumlah penumpang. Hingga masa Nataru berakhir, sebanyak 259.559 orang penumpang naik dan turun di stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

Angka itu lebih tinggi 5,8 persen dari target yang ditentukan sebesar 250 ribu penumpang. Sebuah capaian yang patut diapresiasi.

Namun, menurut Supriyanto, capaian itu juga bukan tanpa kerja keras. PT KAI Daop 5 Purwokerto mengerahkan ribuan pekerja dan tenaga keamanan.

Pada masa nataru ini, PT KAI merekrut petugas tambahan. Personel keamanan dari Polri dan TNI juga dilibatkan.

Seluruh karyawan PT KAI juga dilarang libur. Seluruh sumber daya manusia dikerahkan pada masa nataru yang berlangsung selama 18 hari ini.

Dia menambahkan, tren menarik lainnya, persentase penumpang naik di stasiun-stasiun wilayah Daop Purwokerto juga meningkat sebesar 29 persen dibanding masa Nataru 2017-2018.

"Ada peningkatan yang sangat signifikan," dia menambahkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya