Aksi Mama-Mama Papua Penjual Ubi Jalar dan Babi Bakar

Sejumlah mama-mama asli Papua yang menjual makanan tradisional di Wamena menemui Bupati Jayawijaya

oleh Liputan6dotcom diperbarui 20 Jan 2019, 07:02 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 07:02 WIB
Bakar Batu
Upacara bakar batu saat perayaan hari Kemerdekaan RI ke-72 di Wamena, Papua (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jayawijaya - Sejumlah mama-mama asli Papua yang menjual makanan tradisional di Wamena menemui Bupati Jayawijaya, John Richard Banua.

Sekitar 19 lebih mama-mama itu bertemu Bupati untuk memohon agar pemerintah tidak memindahkan mereka dari lokasi yang sedang digunakan untuk menjual makanan masak tradisional.

Bupati mengatakan, mama-mama itu menjual umbi jalar dan daging babi yang dibakar dengan batu panas atau lebih dikenal dengan istilah bakar batu.

Selama ini mama-mama berjualan di pinggiran Jalan Irian pada pukul 17:00 hingga pukul 21.00 WIT.

Bupati mengatakan mama-mama itu memohon tidak pindah tempat berjualan karena di Jalan Irian banyak pembeli jika dibandingkan dipindahkan di tempat lain.

"Yang terpenting mereka menjaga kebersihan tempat yang digunakan untuk berjualan makanan. Pemerintah melarang mereka untuk menjual pinang di tempat yang nanti disediakan," katanya, dilansir Antara, Sabtu (19/1/2019).

Ia mengatakan, pemerintah tetap memberikan kesempatan kepada mama-mama asli Papua untuk berjualan, sebab mereka hanya berjualan pada sore hari. Bupati mengatakan, Pemkab Jayawijaya berencana menyediakan lokasi berjualan yang lebih layak, misalnya di halaman Mol Wamena.

"Ada tanah pemerintah yang kosong, mengapa kita tidak memberikan kepada mereka, dari pada jalan itu menjadi tempat kumpul orang untuk mabuk. Yang penting mama-mama ini menjaga kebersihan," tegasnya.

Bupati mengatakan tidak ada salahnya jika pemerintah menyediakan sarana dan prasarana berjualan bagi mama-mama itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya