Diajak Tinggal Bareng Menteri Susi, Andini Lebih Pilih Balik ke Pelalawan

Andini, bocah wanita tanpa orangtua yang harus menghidupi sendiri dua adiknya, akhirnya bertemu dengan Menteri Susi Pudjiastuti.

diperbarui 23 Jan 2019, 16:07 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 16:07 WIB
Remaja Andini mengasuh dua adiknya sendirian setelah ditinggal ibunya
Remaja Andini mengasuh dua adiknya sendirian setelah ditinggal ibunya. (Liputan6.com/M Syukur)

Raiu - Andini, bocah wanita tanpa orangtua yang harus menghidupi sendiri dua adiknya, akhirnya bertemu dengan Menteri Susi Pudjiastuti.

Andini dan kedua adiknya Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti (1 tahun 8 bulan), diundang Menteri Perikanan dan Kelautan itu ke kediaman pribadinya di Jakarta. Pertemuan berlangsung hangat itu dilakukan pada Sabtu, 19 Januari 2019, akhir pekan kemarin.

Andini didampingi Mak Cik dan seorang relawan berangkat dari Pekanbaru dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Mereka langsung dikawal asisten menteri yang terkenal dengan jargon makan ikannya itu.

Dedi Aswandi, pegiat sosial yang sejak awal menjaga keluarga Andini, mengatakan Andini sangat bahagia bisa bertemu dengan Menteri Susi. Pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam itu berlangsung hangat.

"Bu Susi sangat senang melihat Andini dan adik-adiknya. Bu Susi juga sangat ingin agar Andini tinggal bersamanya di Jakarta," kata Dedi, Senin 21 Januari 2019.

Namun, ternyata tawaran Susi tidak serta-merta dijawab Andini. Gadis belia itu lebih memilih kembali ke kampung halamannya di dusun terpencil Kecamatan Kerumutan, Pelalawan.

"Andini pilih kembali lagi ke Pelalawan. Mungkin karena dia masih perlu waktu untuk mempertimbangkan langkah besarnya itu (menerima tawaran Menteri Susi) ya," ujarnya.

Menteri Susi sebelumnya menjadi tokoh pertama yang berkomentar dengan kondisi menyedihkan Andini.

Bahkan, Menteri Susi sempat ingin langsung memboyong Andini dan kedua adiknya ke Jakarta serta menanggung seluruh biaya hidup hingga kebutuhan pendidikannya.

Andini, gadis berusia 14 tahun saat ini menanggung beban berat. Dia harus menghidupi, merawat dan menjaga kedua adiknya Sidratul Jannah (4 bulan) dan Purwanti 1 tahun 8 bulan.

Ibunda tercinta ketiga gadis mungil itu, Ijaz (40), meninggal dunia sepekan lalu setelah berjuang melawan Tubercolosis (TBC) akut. Sementara bapak bocah itu pergi entah ke mana dan tanpa dosa meninggalkan mereka bertiga. 

Baca juga berita RiauOnline lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya