Liputan6.com, Karawang - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi yang maju pada pemilu legislatif merasa tersiksa dengan status calon legislatif (caleg). Bagi Dedi, menjadi caleg menjadi hambatan untuk berbagi kepada sesama.
"Berbuat baik harus melekat. Jangan hanya menjelang Pemilu. Nah, kebiasaan saya setiap berkunjung ke daerah itu menebar kebaikan, seperti memberi bantuan domba atau uang untuk modal usaha," katanya kepada Liputan6.com di Karawang, Rabu,(10/4/2019).
Dedi mengaku sudah menjalani kebiasaan berbuat baik ke sesama selama lebih dari 10 tahun. Jadi, sulit bagi dirinya untuk menghilangkan kebiasaan itu.
Advertisement
Bahkan, selama lebih dari 10 tahun lalu, mobilnya tidak pernah kosong dari beras. Selalu ada dua sampai tiga karung beras yang dibawa saat berkunjung ke daerah.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika ada warga yang sewaktu-waktu kekurangan beras, sehingga dirinya bisa langsung memberikan persediaan beras yang ada dalam mobilnya itu.
"Sudah tujuh bulan dompet saya kosong, stok beras di dalam mobil juga sekarang tidak ada," ujarnya.
Atas hal tersebut, mantan Bupati Purwakarta itu merasa tersiksa karena selama menjelang Pileg ini dirinya tidak bisa berbagi ke sesama.
"Jadi kalau boleh jujur, sebenarnya ngebatin," kata Dedi.
Meski begitu, ia berusaha untuk sementara menghentikan kebiasaan yang dijalaninya selama lebih dari 10 tahun itu. Sebab aturannya jelas, Bawaslu melarang praktik politik uang.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini: