Arus Mudik 2019, Mengurai Macet Pantura Akibat Limpahan Kendaraan dari Tol Trans Jawa

Ada kemungkinan pada arus mudik lebaran 2019 kendaraan keluar akan membludak baik di kabupaten exit barat Brebes, Brebes Timur Exit, Tegal hingga Pintu Tol Gandulan, Pemalang

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Mei 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 09:00 WIB
Jalur tengah Banyumas-Brebes di titik Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Jalur tengah Banyumas-Brebes di titik Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Pemalang - Jalur pantura yang secara tradisional digunakan selama berpuluh tahun kehilangan pamor usai beroperasinya tol Trans Jawa. Kemacetan pantura yang lazim terjadi pada arus mudik lebaran pun berangsur berkurang.

Tetapi, bukan berarti risiko macet pantura benar-benar lenyap. Pasalnya, jalur ini tetap menjadi bagian penting jalur mudik dan balik lebaran.

Menilik lokasinya, Tol Trans Jawa di Provinsi Jawa Tengah, berada di lokasi strategis untuk dijangkau baik kendaraan dari dan ke sisi utara Jawa Tengah maupun selatan Jawa Tengah pada arus mudik lebaran 2019 ini.

Untuk mengurangi risiko macet pantura, Kepolisian Daerah Jawa Tengah merekayasa lalu lintas di tiga wilayah pantura, meliputi Brebes, Tegal dan Pemalang. Pasalnya, rekayasa one way dari arah Jakarta berakhir di pintu tol Brebes atau Brebes Exit.

Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, Brigjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, di pintu exit barat Brebes ada arus putaran ke Jakarta lantaran titik ini adalah ujung pemberlakuan one way dari arah Jakarta.

Ada kemungkinan pada arus mudik Lebaran 2019 kendaraan keluar akan membludak baik di kabupaten exit barat Brebes, Brebes Timur Exit, Tegal hingga Pintu Tol Gandulan, Pemalang.

“Exit Brebes Barat, karena di sana ada putaran arus ke Jakarta, khususnya kilometer 190 Jakarta, khusususnya di Exit Brebes barat. Tadi sudah kita lakukan pengecekan dan menyiapkan rekayasa,” ucapnya, Selasa, 28 Mei 2019.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tim Pemandu dan Pengurai Kemacetan Pantura

Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Luthfi memberi arahan kepada para kepala Pos Yan dan Pos Pam di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)
Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Luthfi memberi arahan kepada para kepala Pos Yan dan Pos Pam di Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Polres Pemalang/Muhamad Ridlo)

Brebes adalah salah satu ruas terpenting lantaran merupakan pintu keluar dan masuk kendaraan dari arah Tegal di sebelah timur dan wilayah selatan Jawa Tengah. Pun dengan Tegal dan Pemalang yang menjadi ruas penghubung ke sisi timur kota Semarang dan ke wilayah selatan kota Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya.

“Jadi misalnya, penanganan rekayasa, di Kota Tegal. Di sana sudah ada rekayasa terkait yang dari arah Semarang, tidak akan bersinggungan dengan kendaraan dari yang arah dari Semarang. Titik tumpunya itu ada di terminal Tegal Kota. Tadi sudah kita simulasikan,” dia menjelaskan.

Kepolisian telah menyiapkan tim pemandu di luar ruas tol agar kendaraan tak terjebak macet di wilayah-wilayah padat. Kendaraan dari arah timur dan barat akan melintas di jalur berbeda.

“Exit Tegal Kota sudah kita keluarkan di sana. Pemalang, mungkin exit gandulan, mungkin objek wisata dan pasar tumpah, itu sudah ditangani,” dia menerangkan.

Luthfi mengemukakan kepolisian juga sudah mengantisipasi titik jalan sempit dan potensi kemacetan lain di tiga kabupaten itu. Dia menyebut, kepolisian di tiga wilayah itu sudah siap menghadapi arus mudik lebaran 2019.

Menurut Luthfi, pada Selasa (28/5/2019) atau H-8 kebaran, terpantau belum ada peningkatan yang cukup signifikan di Tol Trans Jawa dan jalur Pantura. Kenaikan masih kisaran di bawah lima persen.

Ia mewajibkan semua personel yang bertugas di pos pelayanan maupun pos pengamanan mengenal karakteristik wilayahnya. Dengan begitu, personel mampu prediksi serta antisipasi permasalahan yang muncul saat terjadi peningkatan volume kendaraan bisa cepat tertangani.

"Kapos pam dan Kapos yan harus mengikuti perkembangan situasi, karena pos pam dan pos yan merupakan kepanjangtanganan Polres dalam problem solving," dia menegaskan.

Ia juga memerintahkan agar jajaran kepolisian resor menggelar patroli skala besar untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya