Kisah Nelayan Aceh Tersesat karena Terjebak Kabut Asap

Nelayan kepulauan Sabang itu kabarnya sempat memberitahu istri melalui seluler kalau dirinya dalam perjalanan pulang, Senin pagi (23/9/2019), namun, ia belum sampai ke pelabuhan hingga saat ini.

oleh Rino Abonita diperbarui 24 Sep 2019, 01:01 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 01:01 WIB
Kabut asap menyelimuti perairan Aceh (Liputan6.com/Rino Abonita)
Kabut asap menyelimuti perairan Aceh (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Seorang nelayan di Aceh dilaporkan tersesat dan tidak bisa berlabuh ke tambatan karena perairan tertutup kabut asap. Otoritas setempat saat ini sedang mendeteksi keberadaan yang bersangkutan.

Nelayan kepulauan Sabang itu kabarnya sempat memberitahu istri melalui seluler kalau dirinya dalam perjalanan pulang, Senin pagi (23/9/2019). Namun, ia belum sampai ke pelabuhan hingga saat ini.

"Biasanya cepat sampai. Sampai saat ini belum ke pelabuhan perikanan Sabang. Dia menelpon keluarganya sekitar pukul 09.30 WIB," kata sekretaris lembaga adat laut Aceh atau Panglima Laot, Miftachuddin Cut Adek, saat dihubungi Liputan6.com, Senin siang.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan setempat tengah berlayar menerobos kabut asap untuk mencari yang bersangkutan. Upaya pencarian turut dibantu oleh nelayan dari Desa Keuneukai.

Menurut Miftach, hampir seluruh perairan di Aceh diselimuti kabut asap saat ini. Kondisi ini menganggu penglihatan nelayan terutama yang tidak memiliki penunjuk arah.

"Itu sampai perairan Singkil. Sejak kami pantau. Makanya, untuk nelayan yang tidak punya kompas, boleh saja melaut, tapi harus dalam radius yang dia tahu pulang. Kalau sudah normal boleh seperti biasa," imbau Miftach.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Merata di Seluruh Aceh

Kabut asap menyelimuti perairan Aceh (Liputan6.com/Rino Abonita)
Kabut asap menyelimuti perairan Aceh (Liputan6.com/Rino Abonita)

Sejumlah wilayah di Aceh dilaporkan berselimut kabut asap sejak Minggu kemarin. Kabut asap ini diyakini merupakan kiriman dari provinsi lain.

Seperti diketahui, beberapa provinsi di kepulauan sumatera seperti Riau dan Jambi dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belakangan ini. Tidak menutup kemungkinan asap dari provinsi tersebut merambah ke provinsi lain di kepulauan yang sama.

Kemarin dilaporkan kabut asap menyelimuti dua kabupaten yang ada di kawasan selatan Aceh, yakni, Abdya dan Aceh Selatan. Kedua kabupaten ini berdekatan dengan Sumatera Utara.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang Aceh Besar, Zakaria, mengatakan, sebaran kabut asap kini merata di seluruh Aceh. Bahkan terlihat begitu pekat di beberapa tempat.

"Pagi ini, kabut yang kita perkirakan merupakan kabut asap telah menyelimuti seluruh Aceh, termasuk Banda Aceh dan Aceh Besar," jelas Zakaria kepada Liputan6.com, Senin.

Hanya saja, kata Zakaria, sebaran asap yang ada di Aceh tidak terdeteksi oleh BMKG Pusat. Kemungkinan hal ini disebabkan satelit tidak bisa memantau asap yang tertutupi awan.

"Dan, seperti kita tahu sekarang Aceh sedang banyak tumbuh awan hujan, maka wajar bila kita lihat dari peta tidak terdeteksi adanya paparan asap di provinsi Aceh," jelas Zakaria.

BMKG Aceh memastikan ini merupakan kabut asap bukan awan. Saat ini dapat dilihat matahari berwarna kuning kemerah-merahan serta langit berwarna putih keabu-abuan yang relatif rata.

"Pakai masker pelindung bila berada di luar ruangan untuk daerah yang kabut asapnya tebal. Minum air putih yang banyak, makan buah yang banyak, pola makan sehat agar stamina tubuh fit, dan konsultasi ke dokter bila terasa sesak," imbau Zakaria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya