Ribuan Anggota Dewan se-Jateng Ikut 'Wajib Belajar' Bersama Ganjar Pranowo

Kegiatan tersebut dilakukan atas perintah Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

oleh stella maris pada 11 Nov 2019, 22:04 WIB
Diperbarui 11 Nov 2019, 23:16 WIB
Ganjar Pranowo
Kegiatan ini dilakukan atas perintah Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

 

Liputan6.com, Jakarta Menggandeng Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar pelatihan, pada seluruh anggota DPRD baru di provinsi maupun kabupaten/kota. Pelatikan dilakukan di beberapa tempat dan dibagi menjadi 33 angkatan. 

Dalam pelatihan itu, mereka belajar tentang tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) serta berbagai hal yang menyangkut dunia legislatif. Tujuan pelatihan ini gelar karena Ganjar ingin mewujudkan good goverment bukan hanya dikalangan eksekutif, tapi juga  legislatif.

Terbaru, Ganjar 'menyekolahkan' 1590 anggota legislatif. Para anggota dewan terpilih pada pemilu lalu tersebut diberikan pembekalan tentang banyak hal, termasuk tentang integritas dan antikorupsi.

Pelatihan itu digelar secara bergantian dan dijadwalkan. Mereka mengikuti pelatihan yang diisi oleh sejumlah pihak, salah satunya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Kegiatan ini kami lakukan atas perintah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang memerintahkan kami menggelar orientasi pembekalan bagi anggota dewan yang baru saja dilantik tentang banyak hal, termasuk integritas dan antikorupsi," kata Ganjar saat ditemui disela memberikan pembekalan kepada anggota DPRD di Griya Persada Convention Hotel Bandungan, Senin (11/11).

Integritas dan antikorupsi lanjut Ganjar menjadi hal utama yang ditekankan dalam pelatihan tersebut. Sebagai pejabat publik lanjut dia, anggota DPRD diharapkan dapat membangun integritas dari parlemen.

"Kalau sudah membangun sistemnya dengan baik, maka dalam fungsi pengawasan mereka akan dapat menjaga legislasi dan marwah etik sebagai pejabat publik, sehingga tidak membikin kecurigaan orang," tegasnya.

Selain soal integritas, pelatihan tersebut lanjut Ganjar juga diperuntukkan untuk anggota dewan memahami tentang pekerjaannya sebagai wakil rakyat. Persoalan-persoalan sosial yang banyak terjadi di lapangan, harus dapat diselesaikan dengan baik.

Misalnya reformasi birokrasi, angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, stunting dan sebagainya. Masalah-masalah itu lanjut Ganjar harus dipahami betul karena akan menjadi indikator pembangunan.

"Sehingga, saat memutuskan anggaran atau menetapkan politik anggaran, ada skala prioritas yang mereka lakukan. Itu yang kami genjot agar mereka bisa bekerja betul-betul sesuai dengan harapan rakyat," kata dia.

Di lain sisi, Kepala BPSDM Jateng, Arief Irwanto mengatakan, proses orientasi terhadap anggota DPRD telah dilakukan sebagian. Nantinya, seluruh anggota DPRD se Jateng akan dibagi dalam 33 angkatan dan dilakukan pelatihan secara bergiliran.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya