Sempat Ada Penolakan, Jenazah Pelaku Bom Polrestabes Medan Dimakamkan Malam Hari

Jenazah Rabbial Muslim Nasution, pelaku ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatera Utara.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Nov 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 01:00 WIB
Jenazah Pelaku Bom Polrestabes Medan Dimakamkan Malam Hari
Jenazah pria 24 tahun itu pada dimakamkan pada Senin, 18 November 2019, sekitar pukul 19.15 WIB. Rabbial dimakamkan di TPU Sei Sikambing D setelah disalatkan di Musala Taqwa, Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.

Liputan6.com, Medan - Jenazah Rabbial Muslim Nasution, pelaku ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu, 13 November 2019, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatera Utara.

Jenazah pria 24 tahun itu dimakamkan pada Senin, 18 November 2019, sekitar pukul 19.15 WIB. Rabbial dimakamkan di TPU Sei Sikambing D setelah disalatkan di Musala Taqwa, Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah.

Lokasi pemakaman Rabbial dekat rumah keluarganya. Pemakaman ramai disaksikan masyarakat dan dihadiri polisi, serta Kepala Lingkungan (Kepling). Setelah proses penguburan, masyarakat dan keluarga Rabbial meninggalkan tempat.

Seorang pria tua mengenakan peci dan baju koko warna merah marun, disebut-sebut sebagai ayah Rabbial, enggan diwawancarai. Raut wajahnya tampak sedih.

"Jangan dulu, masih shock, dia," ungkap seorang pria yang mendampinginya.

Kepala Lingkungan di rumah keluarga Rabbial, di Jalan Jangka, Poetra mengatakan, jenazah tiba di Musala Taqwa sekitar pukul 18.45 WIB. Jenazah disalatkan di musala tersebut sesuai permintaan pihak keluarga dan masyarakat.

"Dia (Rabbial) pernah jadi ketua remaja masjid di situ. Mungkin juga, kawan-kawan atau adik-adiknya, pengin dia disalatkan di situ," kata Putra.

Menurut Putra, adanya sekelompok orang yang menolak pemakaman Rabbial siang tadi merupakan hal wajar, karena sebagian besar orang yang menolak pemakaman menilai aksi terorisme termasuk sesuatu yang sangat dikecam.

"Kebanyakan, kalau saya lihat bukan warga setempat," ujarnya.

Diungkapkan Poetra, masyarakat di lingkungannya sangat menyayangkan dan kecewa terhadap tindakan yang dilakukan Rabbial. Masyarakat mengetahui, Rabbial yang pernah tinggal di lingkungan tersebut berubah setelah menikah.

Putra juga mengaku, pihak keluarga Rabbial meminta kepadanya untuk menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya, terutama kepada korban yang terluka dan masih dirawat di rumah sakit.

“Tadi mereka (keluarga Rabbial) juga mohon maaf kepada pemerintah dan masyarakat atas perbuatannya yang tidak benar. Saya berharap, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” Putra menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya