Kereta Api Garut Beroperasi Awal Tahun Depan

Dalam kurun waktu satu tahun berlangsung, progres reaktivasi kereta api tahap satu Cibatu-Garut, mulai menunjukan hasil. Pemerintah menargetkan beroperasi 12 Februari mendatang.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Des 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 16:00 WIB
Beberapa petugas tengah menertibkan pengunjung warga sekitar yang akan mencoba gerbong kereta, saat uji coba kereta di stasiun Wanaraja beberapa waktu lalu
Beberapa petugas tengah menertibkan pengunjung warga sekitar yang akan mencoba gerbong kereta, saat uji coba kereta di stasiun Wanaraja beberapa waktu lalu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Progres pengerjaan reaktivasi kereta api Stasiun Cibatu hingga Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai membuahkan hasil. Pemerintah menargetkan kereta mulai beroperasi awal kuartal pertama tahun depan.

"Sekitar tanggal 12 Februari mulai beroperasi," ujar Kepala Dinas Perhubungan Suherman, di depan wartawan di Lapangan Setda Garut, Senin (9/12/2019).

Menurutnya, progress pengerjaan reaktivasi kereta api tahap pertama dari Garut-Cibatu berjarak 19,8 kilometer masih berlangsung.

"Pengerjaan rel juga sudah mencapai stasiun Garut kota," kata dia.

Beberapa fasilitas pendukung mulai perlintasan sebidang, tanda peringatan, palang pintu, pembangunan stasiun hingga rel kereta yang akan dilalui, masih dalam progres pelaksanaan. “Kalau rel sudah 80 persen selesai,” ujarnya.

Untuk mendukung rencana tersebut, lembaganya terus berkoordinasi dengan PT KAI, sehingga harapan masyarakat Garut menikmati perjalanan via kereta api dalam waktu dekat segera terwujud.

"Sesuai dengan jadwal 12 februari kereta api sudah harus aktif," ujar dia menegaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Jalur Legendaris

Salah satu rangkaian perjalanan gerbong kereta api saat melintasi stasiun di kawasan Malangbong, Garut, Jawa Barat
Salah satu rangkaian perjalanan gerbong kereta api saat melintasi stasiun di kawasan Malangbong, Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Seperti diketahui jalur reaktivasi kereta api mulai stasiun Cibatu-Garut Kota- Cikajang sepanjang hampir 47 kilometer, merupakan salah satu jalur kereta lawas di Indonesia. Jalur itu merupakan warisan penjajah Belanda yang dulu kerapa digunakan mengangkut hasil bumi Garut.

Sebut saja teh, kina dan kopi, yang menjadi komoditas unggulan perdagangan Belanda di eropa, diangkut tiap hari dari Garut. Bahkan hingga kini Stasiun Cikajang masih tercatat sebagai salah satu stasiun kereta api tertinggi di Indonesia.

Namun sayang sejak dekade 1980-an, jalur teresebut akhirnya mati suri seiring mulai masuknya moda transportasi massal mobil. Ratusan kilometer rel nampak tidak terurus hingga akhirya digunakan pemukinan warga.

Namun di era Jokowi, proses reaktivasi kereta api kembali dihidupkan untuk mengurai kemacetan masyarakat. Untuk tahap pertama pembangunan dilakukan mulai Cibatu hingga Garut Kota, sementara tahap kedua pembangunan dimulai dari stasiun Garut Kota hingga Cikajang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya