Cerita Bupati Labura Nyaris Hanyut Terbawa Arus saat Meninjau Banjir Bandang

Bupati Labuhan Batu Utara (Labura), Khairuddin hampir terseret arus sungai saat sedang meninjau banjir bandang di wilayahnya.

oleh Reza Efendi diperbarui 31 Des 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 20:00 WIB
Buptai Labura tergelincir ke sungai
Orang nomor satu di Kabupaten Labura tersebut tergelincir ke dalam sungai berarus deras saat melewati jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik yang beredar, Kharuddin tampak hendak menyeberangi titi darurat.

 

Liputan6.com, Labura - Bupati Labuhan Batu Utara (Labura), Khairuddin hampir terseret arus sungai saat sedang meninjau banjir bandang di wilayahnya, Minggu (29/12/2019) lalu.

Sebelumnya, orang nomor satu di Kabupaten Labura itu sempat tergelincir ke dalam sungai berarus deras saat melewati jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik yang beredar, Kharuddin tampak hendak menyeberang jembatan darurat.

Namun, beberapa langkah saat meniti jembatan tersebut, Khairuddin tiba-tiba tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Beruntung saat tergelincir, dirinya memegang tali dari jembatan tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara (BPBD Sumut) Riadhil Akhir Lubis saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut.

Riadil mengataka, saat insiden itu terjadi, Khairuddin hendak meninjau langsung lokasi yang terdampak dari banjir bandang. Jembatan bambu yang dilalui Bupati Labura saat tergelincir merupakan akses darurat saat pembukaan desa terisolir akibat banjir bandang.

"Saat jalan di titi darurat itu beliau tergelincir. Alhamdulilah, selamat, sehat. Saya sudah telepon," ungkapnya.

Menurut Riadil, jika Bupati Labura tersebut tidak memegang tali, bisa saja hanyut terbawa derasnya arus sungai.

Banjir bandang di Kabupaten Labura menerjang dua desa yang berada di Kecamatan Na IX-X, Desa Pematang dan Desa Hatapang. Di Desa Pematang, Dusun Siria-ria A dan Siria-ria B, sembilan rumah rata dengan tanah.

Kemudian 17 unit rumah rusak berat, dua unit jembatan terputus, jalan desa juga terputus akibat tanah longsor sekitar 100 meter, dan 20 hektare lahan pertanian rusak, serta tiang listrik bertumbangan. Lima orang satu keluarga juga dilaporkan hilang.

Sementara Desa Hatapang, Dusun 1, Dusun 3, dan Dusun 5, 19 unit rumah rusak berat, 10 lainnya rusak ringan, satu unit jembatan ambruk, dan satu unit sepeda motor hilang. Tim gabungan saat ini masih terus melakukan pembersihan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya