Banjir Bandang Menerjang Tanah Datar, Dua Rumah Hanyut

Banjir bandang menerjang satu jorong di Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (17/1/2020), akibat hujan deras yang mengguyur sejak kemarin.

oleh Novia Harlina diperbarui 17 Jan 2020, 14:27 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 14:27 WIB
Banjir Bandang Tanah Datar
Banjir bandang menerjang satu jorong di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. (Liputan6.com/ Novia Harlina/ Ist)

Liputan6.com, Padang - Banjir bandang menerjang Jorong Tanjung Sawah Nagari Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, akibat hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (16/1/2020).

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1/2020) itu, dua rumah hanyut dan enam lainnya rusak berat.

Selain itu, ternak serta hasil perkebunan dan padi warga juga hilang terbawa arus. Setidaknya, 20 karung jagung serta 10 karung padi siap panen milik warga hanyut terbawa material banjir.

"Kemudian satu kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua juga hanyut dibawa arus banjir," kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman kepada Liputan6.com.

BPBD setempat dan instansi terkait melakukan pengungsian terhadap masyarakat yang terkena dampak ke tempat yang lebih aman.

Pantauan Liputan6.com dampak banjir bandang juga membuat akses kendaraan di jalan lingkaran di seputaran Danau Singkarak terputus. Jalan tersebut ditutupi material lumpur hingga batu besar.

Material banjir bandang menutupi badan jalan hingga sepanjang 200 meter dan setinggi 1,5 meter.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi meminta warga untuk menjauhi lokasi banjir bandang di karena dikhawatirkan, masih ada banjir bandang susulan.

"Cuaca saat ini kurang bersahabat. Di hulu sungai juga terjadi longsoran disertai air, oleh sebab itu warga diimbau menjauh dulu dari lokasi banjir bandang,” katanya saat meninjau lokasi bencana.

Bupati mengintruksikan pihak terkait untuk membuka dapur umum dan posko bencana. Kemudian prioritas penanganan pasca bencana berupa pembersihan material yang menutup badan jalan sepanjang 250 meter.

Sampai saat ini, lanjutnya belum diketahui pasti penyebab banjir bandang yang melanda. "Kami belum mengetahui penyebabnya, akan dipelajari dengan menelusuri hingga ke hulu oleh tim teknis dengan drone," tambahnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya