Balutan Kabut Pagi Bukit Kayangan, Negeri Atas Awannya Jambi

Bukit Kayangan di Kota Sungaipenuh, Jambi, menawarkan sensani pemadangan di atas awan. Berwisata ke bukit ini direkomendasikan pada pagi hari sembari menikmati pemandangan matahari hari terbit atau sunrise.

oleh Gresi Plasmanto diperbarui 26 Jan 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 06:00 WIB
Bukit Kayangan Sungaipenuh
Gunung Kerinci terlihat dari Bukit Kayangan di Sungaipenuh. Bukit Kayangan ini menawarkan pesona negeri di atas awan. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Jambi - Jika Dieng, Jawa Tengah, terkenal wisatanya dengan julukan negeri di atas awan, sama halnya dengan di Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. Kota yang berada di paling barat wilayah Jambi ini juga memiliki pesona wisata yang sama. Namanya Bukit Kayangan, bukit ini menawarkan pesona hamparan negeri di atas awan.

Saat cuaca cerah, gumpalan-gumpalan awan juga terasa semakin dekat, bahkan kita seolah berdiri di atas awan. Itulah bukit yang oleh masyarakat setempat biasa disebut dengan nama Bukit Kayangan, seperti berada di kayangan.

Berada di Desa Renah Kayu Embun, Kota Sungaipenuh, Jambi, menuju ke Bukit Kayangan hanya perlu menempuh perjalanan darat 30 menit dari Sungaipenuh.

Melewati tanjakan berkelok-kelok, namun tak bikin bosan karena selama perjalanan akan disuguhkan pemadangan alam perbukitan.

Pagi hari adalah waktu yang paling banyak direkomendasikan untuk berwisata ke Bukit Kayangan. Di bukit itu pelancong bisa menikmati indahnya pemandangan matahari terbit yang muncul dari bawah awan. Balutan embun pagi dan kicauan burung juga akan menemani wisata pagi di sana.

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa melihat hamparan Kota Sungaipenuh, desa-desa di Kerinci dan hamparan petakan sawah. Bahkan jika cerah, Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia juga nampak dari bukit ini.

"Luasnya Danau Kerinci yang berada dibawahnya pun nampak, pokoknya pemandangannya indah," kata Kartika Dwi kepada Liputan6.com, Jumat (24/1/2020).

Kartika adalah salah seorang warga Kota Jambi yang pernah melancong ke Bukit Kayangan. Seingat dia, di Bukit Kayangan memiliki fasilitas toilet umum, pos keamanan dan juga pos keamanan.

Berkunjung ke bukit ini wisatawan cukup membayar retribusi Rp5.000/orang. Sesampainya di sana, wisatawan bisa sepuasnya menikmati pemadangan alam di atas awan dengan spot terbaik.

Mitologi Tempat Bersemayam Putri dari Kayangan

Bukit Kayangan tersebut berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (MDPL) dan masih satu barisan dengan Gunung Raya. Bukit Kayangan juga masih satu rangkaian dari gugusan bukit barisan yang mengelilingi dua daerah, yakni Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh.

Pada tahun 2017, Bukit Kayangan pernah memenangkan Anugerah Pesona Indonesa (API) kategori "The Most Popular High Land" yang dihelat Kementerian Pariwisata.

Berbagai mitologi tentang penamaan Bukit Kayangan sampai sekarang masih santer berembus di masyarakat sekitar. Masyarakat setempat meyakini jika destinasi wisata ini tempat bersemayamnya putri dari kayangan.

Sehingga nama Kayangan itu lah yang melekat sampai sekarang. Juga karena bukit ini memiliki pemandangan yang indah seperti di kayangan, sehingga bukit tersebut diberi nama Bukit Kayangan.

Terlepas dari mitologinya, destinasi wisata ini menjadi rekomendasi tempat berlibur bersama keluarga saat libur akhir pekan. Dari Kota Jambi, diperlukan perjalanan darat sekitar tujuh jam dan perjalanan via udara 60 menit untuk sampai di Kota Sungaipenuh.

Sebelum ke Bukit Kayangan, wisatawan direkomendasikan terlebih dulu menginap di Sungaipenuh. Hal itu supaya saat pagi harinya bisa langsung bertolak ke bukit dan merasakan balutan kabut pagi yang bikin betah.

Untuk penginapan di Kota Sungaipenuh, kini telah memiliki ragam. Meski sebagai kota yang terbilang masih baru, namun hotel-hotel baru sudah mulai bermunculan di kota itu.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya