Liputan6.com, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan, ratusan babi yang mati di Pulau Timor positif terkena virus African Swin Fever (ASF). Virus itu diduga masuk dari negara tetangga Timor Leste.
"Hasil pemeriksaan laboratorium sudah terkonfirmasi bahwa positif ASF di Kabupaten Belu dan ini tentu berdampak pada seluruh wilayah di Pulau Timor," kata Asisten II Setda NTT, Semuel Rebo kepada Liputan6.com di Kupang, Selasa (25/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pemerintah baru mendapat hasil laboratorium dari Medan dan menyatakan bahwa virus yang menyerang ternak babi saat ini adalah virus ASF.
Dia juga mengimbau peternak babi jika melihat gejala aneh, seperti ternak tidak mau makan, maka segera dipotong untuk dipasarkan.
"Langkah ini untuk menghindari kerugian yang lebih besar pada petani peternak," katanya.
Untuk mencegah virus ini, pemerintah segera menggelar rapat dengan instansi terkait, untuk mengambil langkah-langkah penanganan.
"Hasil rapat koordinasi ini nanti akan disampaikan untuk dipublikasikan," tandasnya.Â