Pemprov NTT: Ratusan Babi Mati di Pulau Timor Positif Virus ASF

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan, ratusan babi yang mati di Pulau Timor positif terkena virus African Swin Fever (ASF).

oleh Ola Keda diperbarui 26 Feb 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 04:00 WIB
Ratusan Babi Mati
Seorang peternak menunjukkan babi peliharaannya mati mendadak di kandangnya di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6.com/ Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memastikan, ratusan babi yang mati di Pulau Timor positif terkena virus African Swin Fever (ASF). Virus itu diduga masuk dari negara tetangga Timor Leste.

"Hasil pemeriksaan laboratorium sudah terkonfirmasi bahwa positif ASF di Kabupaten Belu dan ini tentu berdampak pada seluruh wilayah di Pulau Timor," kata Asisten II Setda NTT, Semuel Rebo kepada Liputan6.com di Kupang, Selasa (25/2/2020).

Dia mengatakan, pemerintah baru mendapat hasil laboratorium dari Medan dan menyatakan bahwa virus yang menyerang ternak babi saat ini adalah virus ASF.

Dia juga mengimbau peternak babi jika melihat gejala aneh, seperti ternak tidak mau makan, maka segera dipotong untuk dipasarkan.

"Langkah ini untuk menghindari kerugian yang lebih besar pada petani peternak," katanya.

Untuk mencegah virus ini, pemerintah segera menggelar rapat dengan instansi terkait, untuk mengambil langkah-langkah penanganan.

"Hasil rapat koordinasi ini nanti akan disampaikan untuk dipublikasikan," tandasnya. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya