Kondisi Terbaru 6 Pasien Suspect Virus Corona Covid-19 di Pekanbaru

Sebanyak enam pasien suspect virus corona (Covid-19) tengah menjalani proses observasi di tiga rumah sakit rujukan di Provinsi Riau.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2020, 09:18 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 09:18 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak enam pasien suspect virus corona (Covid-19) tengah menjalani proses observasi di tiga rumah sakit rujukan di Provinsi Riau. Ke-enam pasien itu menunjukan gejalan tertular virus corona (Covid-19).

"Data pasien suspect Covid-19 di Riau per 8 Maret 2020 ada enam orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir, Senin (9/3/2020).

Ia menjelaskan ada empat pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru, satu pasien di RSUD Dumai dan satu pasien lagi di RSUD Puri Husana Indragiri Hilir.

Menurut dia, semua pasien terduga sudah dirawat di ruang isolasi, dan diambil sampel swap untuk diteliti di lab Penelitian Pengembangan Kesehaten (Litbangkes) Kementerian kesehatan di Jakarta.

"Kondisi pasien dalam observasi di ruangan isolasi RS dan sudah diambil swap sampel yang dikirim ke Litbangkes Kemenkes RI," ujarnya.

Ia mengatakan untuk meminimalisir kontak langsung dengan orang banyak secara standar operasi pasien ditempatkan di ruangan isolasi meskipun belum diketahui apakah pasien positif virus corona.

Direktur RSUD Arifin Achmad, dr. Nuzelly Husnedi mengatakan fasilitas kesehatan milik Pemprov Riau tersebut mulai menangani seorang pasien dari Pekanbaru tersebut sejak Selasa (3/3).

Ia mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel swap pasien untuk diteliti. Sampel tersebut sudah dikirim ke Puslitbangkes di Jakarta pada pekan lalu.

Menurut dia, proses penelitian sampel pasien ternyata memakan waktu lama karena banyak sampel dari pasien terduga virus corona lainnya yang masuk.

Sedangkan, pemerintah hanya mengizinkan penelitian sampel untuk penyakit tersebut di Puslitbangkes.

"Ternyata yang antre banyak," kata dr. Nuzelly seraya menambahkan biasanya hasil lab selesai 2-3 hari setelah dimasukan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya