Dinkes Sulteng 'Hanya' Terima 2.000 APD dari BNPB, Cukupkah?

Rencananya bantuan tersebut akan didistribusikan ke rumah-rumah sakit di seluruh Sulteng.

oleh Heri Susanto diperbarui 06 Apr 2020, 03:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 03:00 WIB
Danrem 132 TDL dan Kadis Kesehatan Sulteng usai penyerahan APD dari BNPB
Danrem 132 TDL, Kolonel Inf Agus Sasmita dan Kadis Kesehatan Sulteng, dr Reny Lamadjido usai penyerahan 2.000 APD dari BNPB, Minggu (5/4/2020). (Sumber foto: Korem 132 TDL)

Liputan6.com, Palu - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menerima bantuan 2000 APD medis dan 10.000 masker dari BNPB yang dibawa pesawat TNI AU pada Minggu (5/4/2020). Rencananya bantuan tersebut akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit daerah di seluruh Sulteng.

Bantuan dari BNPB yang dibawa pesawat Hercules TNI AU itu tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu sekitar pukul 11.00 Wita, Minggu (5/4/2020) dan sambut oleh Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf Agus Sasmita yang langsung membawanya ke Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah untuk diserahterimakan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, dr Reny Lamadjido, kepada Liputan6.com merinci, perlengkapan pelindung diri tersebut akan diserahkan kepada rumah sakit yang ada di kabupaten-kabupaten yang menjadi rujukan  sebanyak 100 paket APD. Sedangkan Rumah Sakit Pratama akan diberikan sebanyak 25 paket.

“Jadi totalnya untuk semua rumah sakit daerah itu sebanyak 1.300 paket APD. Sisanya kami berikan untuk rumah sakit rujukan tingkat provinsi, Undata, Anutapura, Bayangkara, dan Wirabuana, serta beberapa rumah sakit swasta di Kota Palu,” Reny merinci, Minggu (5/4/2020).

Bantuan APD itu sendiri merupakan bantuan tahap kedua yang diterima Dinas Kesehatan Sulteng dari pemerintah pusat, setelah bantuan serupa yang datang pada dua pekan yang lalu, juga sebanyak 2.000 APD.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

RS Jadi Prioritas Pemenuhan APD di Sulteng

APD medis produksi SMKN 5 Palu
Para guru SMKN 5 Palu menunjukkan APD medis produksi mereka untuk dipasok ke rumah sakit rujukan covid-19 di Palu. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, dr Reny Lamadjido juga mengungkapkan, saat ini kebutuhan APD untuk tenaga medis, dokter dan perawat sangat mendesak. Reny mencontohkan rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, Undata dan Anutapura Palu bisa menghabiskan 100 APD hanya dalam empat hari  dengan jumlah sebanyak lima pasien dalam pengawasan (PDP).

“Makanya kami prioritaskan APD itu untuk rumah sakit. Bisa dibayangkan kalau jumlah PDP terus meningkat,” Reny mengungkapkan.

Sebelum bantuan BNPB itu datang, Reny bilang Dinas Kesehatan telah berupaya membeli namun sangat sulit mendapatkan perlengkapan medis itu di tengah pandemi global Covid-19. Bantuan dari Kemenkes juga pernah diterima namun jumlahnya sangat terbatas dan hanya didistribusikan untuk 3 rumah sakit di Palu yang menjadi rujukan, yakni Undata, Anutapura, dan Madani.

“Awal Maret lalu kami juga bagikan APD lengkap sebanyak 60 ke 3 rumah sakit di Palu. tapi itu habis hanya dalam 3 hari,” cerita Reny.

Upaya alternatif untuk memenuhi APD bagi tenaga medis di Sulteng yang saat ini tengah dilakukan Dinas Kesehatan Sulteng adalah memberdayakan SMK di Palu untuk memproduksi APD. Menurut Reny upaya itu cukup membantu tenaga medis yang menangani pasien PDP meski pihak dinas tetap harus berupaya menambah jumlahnya terutama APD yang lengkap.

“Kami tetap menggunakan Hazmat buatan SMK itu karena sangat dibutuhkan. Tapi kan tidak lengkap, tidak ada kacamata, sepatu, pelindung tangan, dan lain-lain, jadi kami tetap berupaya menambah,” kata Reny lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya